SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 15 Juni 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Mobil pikap L300 berpelat nomor AD 1716 SN tertabrak Kereta Api (KA) Kalijaga di perlintasan belakang Hotel Kendedes Miri, Sragen, Minggu (14/6/2015) pagi.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Kabar ini menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin (15/6/2015). Kabar lain, Hingga saat ini bursa calon wakil bupati (cawabup) dari PDI Perjuangan (PDIP) masih menjadi tanda tanya besar. Ketua DPC PDIP Boyolali, S. Paryanto, bahkan enggan membeberkan siapa saja nama yang muncul dalam bursa cawabup dari PDI Perjuangan.

Selain itu ada kisah misteri dari sebuah batu di Sukoharjo yang tak bisa dipindahkan. Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin, 15 Juni 2015, berikut;

BURSA CAWABUP PDIP: Partisipan Tawarkan Politikus PAN

Hingga saat ini bursa calon wakil bupati (cawabup) dari PDI Perjuangan (PDIP) masih menjadi tanda tanya besar. Ketua DPC PDIP Boyolali, S. Paryanto, bahkan enggan membeberkan siapa saja nama yang muncul dalam bursa cawabup dari PDI Perjuangan.

Namun, di satu sisi, kalangan partisipan PDIP mulai memunculkan nama-nama tertentu untuk bersanding dengan calon terkuat bupati, Seno Samodro. Wahyono, yang mengaku sebagai Koordinator Partisipan PDIP Ngemplak berharap jika Seno Samodro mendapat rekomendasi dari DPP menjadi calon bupati Boyolali, Seno harus memilih calon wakil bupati yang memiliki rekam jejak baik.

“Yang paling penting adalah tokoh yang kuat di kalangan grass root, bukan sekadar pejabat yang hanya dikenal di kalangan birokrat,” kata Wahyono, kepada Espos, akhir pekan lalu.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Tiga Cawabup PDIP Mundur)

KECELAKAAN LALU LINTAS: Seberangi Rel Tak Berpalang, Pikap Ditabrak KA Kalijaga

Mobil pikap L300 berpelat nomor AD 1716 SN tertabrak Kereta Api (KA) Kalijaga di perlintasan belakang Hotel Kendedes Miri, Sragen, Minggu (14/6) pagi. Pengemudi pikap Suparman, 57, warga Sukorejo RT 014 Desa Soko, Miri, hingga berita ini ditulis dalam kondisi kritis.

Informasi yang dihimpun Espos di lokasi kejadian, kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.50 WIB. Mobil yang dikemudikan korban tertabrak KA Kalijaga Nomor 216 dengan masinis Anggit dan Asisten Masinis Yusef.

Kecelakaan terjadi di perlintasan kereta api tak berpalang pintu. Saat itu KA Kalijaga melaju kencang dari arah utara (Semarang) menuju Stasiun Purwosari, Solo. Setiba di lokasi kejadian, mobil pikap yang dikemudikan Suparman melintasi rel dan kecelakaan tak bisa dihindari. Belum diketahui penyebab Suparman nekat melintasi rel saat ada kereta melaju kencang.

Tapi, diduga korban tidak mengetahui ada kereta yang melaju kencang. Kapolres Sragen, AKBP Ari Wibowo melalui Kapolsek Miri, AKP Abdul Halik saat ditemui Espos di mapolsek setempat mengatakan korban bermaksud menyeberangi rel dari arah barat ke timur. Korban sedang menuju persawahan. ”Kabarnya korban mau ke sawah untuk keperluan mengangkut damen sisa panen,” tutur dia.

Abdul Halik mengatakan benturan kereta dengan mobil menimbulkan suara sangat keras. Puluhan warga di sekitar lokasi kejadian berduyun duyun mendatangi lokasi kejadian. Dia mengatakan mobil korban terseret sejauh 340 meter dari lokasi kejadian.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

PERISTIWA UNIK: Dianggap Keramat, Tak Ada yang Bisa Mengangkat

Batu berdiameter dua setengah jengkal tangan manusia dewasa berada di dekat pohon beringin di tepi lahan penuh pepohonan di Dukuh Sari Wangi, Desa Tanjung, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.

Batu yang tampak seperti batu pada umumnya itu dikelilingi jerami. Banyak orang mendatangi lokasi tersebut untuk mencoba mengangkatnya atau sekadar melihatnya.

Batu tersebut bukan batu akik yang saat ini sedang diburu orang. Batu tersebut merupakan batu yang dipercaya keramat. Konon, tak ada satu orang pun yang mampu menggoyahkan, apalagi mengangkatnya.

Meski keberadaannya sudah lama, namun warga Sukoharjo baru mengetahui sebulan terakhir. Batu itu berada di kawasan yang disebut Malawapati.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Ajaib Batu di Sukoharjo Ini Tak Bisa Dipindahkan!)



AKTIVITAS WARGA: Menyambut Ramadan dengan Raga Sehat & Jiwa Senang

Ratusan warga dari berbagai usia baik muda hingga tua berkumpul di Lapangan Karangasem, Laweyan, Solo, Minggu (14/6) pagi. Warga yang mengenakan kaus dan celana training berbaris memenuhi lapangan. Mereka menggerakkan tangan dan badan mengikuti irama musik yang menggema pagi itu.

Ya, ratusan warga itu sedang melakukan senam pemanasan. Setelah lebih kurang satu jam melakukan senam pemanasan, mereka berbaris menuju pintu gerbang lapangan untuk berjalan mengelilingi kampung.

Wakil Pemimpin Redaksi Harian Umum Solopos, Suwarmin, memberikan sambutan dan melepas ratusan warga untuk jalan sehat.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya