SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 30 September 2014

Solopos.com, SOLO – Kabar Festival Laweyan, Pembobolan Bank BII dan pemanggilan Kepala BKD Klaten jadi berita utama Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (30/9/2014).

Kabar lain, kebakaran hutan terjadi di lereng Gunung Merbabu sejak Selasa (23/9/2014) lalu. Api sempat dipadamkan, namun kebakaran kembali terjadi, Minggu (28/9/2014). Kali ini api mulai mengarah ke kaki gunung di wilayah Kecamatan Ampel, Boyolali.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 30 September 2014, berikut;

TENAGA HONORER: Polres Panggil Kepala BKD

Polres Klaten memanggil Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Cahyo Dwi Setyanta, ke mapolres setempat, Senin (29/9).

Berdasarkan informasi yang diperoleh Espos, pemanggilan tersebut terkait laporan Aliansi Rakyat Anti Korupsi (ARAK) Klaten tentang dugaan manipulasi data dalam berkas tenaga honorer kategori dua (K2) yang lolos seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kabupaten Klaten pada 2013.

“Hari ini [Senin] kami memanggil Kepala BKD untuk meminta keterangan tentang dugaan manipulasi data yang dilaporkan ARAK beberapa waktu lalu. Kami memanggil yang bersangkutan untuk meminta keterangan dalam menambah kelengkapan data pemeriksaan kasus tenaga honorer K2,” kata Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Fachrul Sugiarto, saat dihubungi Espos, Senin.

Sementara itu, Kepala BKD Klaten, Cahyo Dwi Setyanta, mengaku diminta polisi untuk menjelaskan kerja tim verifi kasi berkas terkait dugaan manipulasi data tenaga honorer K2. Selain itu, dia juga diminta menjelaskan perkembangan jumlah honorer K2 yang lolos verifikasi, dari total 1.098 orang honorer K2 yang lolos seleksi CPNS 2013.

KEBAKARAN GUNUNG MERBABU: Api Mulai Mengarah ke Wilayah Boyolali

Kebakaran hutan terjadi di lereng Gunung Merbabu sejak Selasa (23/9) lalu. Api sempat dipadamkan, namun kebakaran kembali terjadi, Minggu (28/9). Kali ini api mulai mengarah ke kaki gunung di wilayah Kecamatan Ampel, Boyolali.

Informasi yang dihimpun Espos, Senin (29/9), kebakaran tersebut terjadi di dua titik, yakni di wilayah Resort Kalipasang Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, dan Resort Wekas, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

Pada Sabtu (27/9) lalu, api di kawasan tersebut secara keseluruhan sempat berhasil dipadamkan. Namun sehari berselang, api kembali muncul dan mengarah ke wilayah Boyolali. Peristiwa kebakaran tersebut dibenarkan Kapolsek Ampel, AKP Marjoko, saat dihubungi melalui ponselnya, Senin.

Dia mengaku sudah menerjunkan anggota polsek setempat untuk memantau kondisi di lokasi kebakaran. “Anggota sudah naik ke atas [lokasi kebakaran] untuk memantau,” ungkap Kapolsek, mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono.

(Baca Juga: Lereng Merbabu Terbakar, Api Mulai Mengarah ke Boyolali, Pasar Bubrah, Pasar Gaib dan Pertapaan Bujangga Manik)

FESTIVAL LAWEYAN: Belajar Membatik Butuh Kesabaran Ekstra

Pendapa Kelurahan Laweyan, Solo, dipadati puluhan siswa SMK Islam Terpadu (SMKIT) Smart Informatika Solo dan santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Fath Pengging, Boyolali, Senin (29/9).

Di tengah kerumunan para siswa tersebut ada enam anak yang berpenampilan berbeda. Mereka tak mengenakan seragam sekolah seperti yang lain. Keenam anak ini adalah anak jalanan (anjal) yang menempuh Pendidikan Layanan Khusus (PLK) Sekolah Kita Petoran, Jebres, Solo. Itu adalah lembaga pendidikan informal dengan sistem paket di bawah binaan Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak Jalanan Seroja Solo.

“Waduh nyelepret!” celetuk Dara, 13, salah satu anjal asal Medan yang kini mengikuti pendidikan paket A di PLK tersebut. Cairan malam panas menetes mengenai kain putih bergambar motif fauna. Cairan itu mestinya dituang pelahan-lahan dengan menggunakan canting pada garis berwarna abu-abu yang membentuk gambar tertentu.

Tangan kanan Dara sibuk memegang canting. Sedangkan tangan kirinya memegang kayu berbentuk persegi sebagai pelanggrangan kain putih bermotif. Beberapa kali tangan kanannya bergetar saat menuangkan cairan malam lewat lubang kecil pada ujung alat canting.

Ia berkonsentrasi agar cairan panas itu bisa pas mengenai garis gambar saat dituangkan. “Ternyata susah membuat motif batik. Harus hati-hati,” ujar gadis yang baru duduk di kelas IVSD asal Kampung Tembora, Mojosongo Solo. Bukan hanya Dara yang kesulitan saat membatik. Hampir semua peserta kegiatan masih kaku memegang canting, sehingga hasil membatik pun kurang maksimal.

PEMBOBOLAN BANK BII: Pelaku Dituntut 2,5 Tahun Penjara

Terdakwa kasus pembobolan Bank Internasional Indonesia (BII) senilai Rp21 miliar, Didik Agung Hermawan, 44, dituntut hukuman dua tahun enam bulan penjara. Perbuatan warga Jl. Jaya Wijaya I No. 1, Mojosongo, Jebres, Solo, yang sengaja mentransfer dana dari BII ke sejumlah rekening saat terjadi kerusakan sistem itu, dinilai memenuhi unsure dua pemidanaan.

Surat tuntutan dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Wan Susilo Hadi, di sidang lanjutan kasus tersebut di Pengadilan Negeri (PN) Solo, Senin (29/9) siang. Di hadapan majelis hakim yang diketuai Supriyono, Wan menyampaikan berdasar fakta di persidangan Didik terbukti sengaja mentransfer dana dari BII ke sejumlah rekening atas nama orang lain melalui ATM BNI saat terjadi kerusakan sistem, 10-11 April lalu.

Bahkan Didik mengaku mentransfer dana lebih dari 1.000 kali hingga nominalnya mencapai Rp21 miliar. Uang senilai Rp4 miliar ditransfer ke rekening BII miliknya, sedangkan Rp17 miliar ditransfer ke belasan rekening bank lain atas nama istri, keponakan, dan teman-temannya.



Meski mengetahui perbuatannya itu salah, Didik tak segera melapor ke BII. Menurut Wan, perbuatan Didik memenuhi unsur pidana sebagaimana dalam dakwaan kesatu primer Pasal 81 UU No. 3/2011 tentang Transfer Dana dan dakwaan kedua Pasal 3 UU No. 8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

(Baca Juga: Sistem Rusak, BII Kebobolan Rp21 Miliar, Warga Solo Dipersalahkan, Ini Dia Tampang Pembobol Rp21 Miliar, Bobol Rp21 Miliar, Warga Mojosongo Solo Manfaatkan Upgrading System)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya