SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Jumat (20/11/2020)

Solopos.com, SOLO--Koran Solopos hari ini edisi Jumat (20/11/2020) mengulas tentang mencatat janji Yuni dalam Pilkada Sragen.

Calon bupati (cabup) Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengakhiri Debat Publik Penajaman Visi Misi Cabup Cawabup Pilkada 2020, Kamis (19/11/2020) dengan
wajah berseri.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Meski dirasa mirip "pendadaran" ketimbang debat, janji Yuni tercatat berkali-kali. Debat yang digelar di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen, Kamis
(19/11/2020) merupakan satu-satunya debat sebelum pencoblosan.

Belajar dari Para Pengusaha, Ini Kiat Sukses Berbisnis di Tengah Pandemi

“Untung cuma satu kali. Kalau 2-3 kali lebih tajam lagi. Ada pembatasan waktu, sehingga jawaban apasaja tidak ada umpan balik, bantahan, atau koreksi dari panelis. Jadi panelis hanya menginisiasi supaya jawaban berlebih. Kalau ada yang muncul, usul, dan sebagai jadi masukan untuk kami. Pertanyaan kritis dan bertubi-tubi, seperti saat pendadaran lulus sarjana [skripsi],” ujar Yuni saat ditemui wartawan.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Uji Visi 3 Calon Pemimpin Klaten

Debat publik calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup) putaran pertama digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten, Jumat (20/11/2020) malam. KPU memastikan kerahasiaan pertanyaan yang disiapkan.

Debat putaran pertama mengusung tema Pengembangan Layanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat. Sub pokok bahasan debat yakni bidang pendidikan, seni budaya dan pariwisata, kesehatan masyarakat, hukum dan perlindungan masyarakat,perekonomian, kebijakan publik dan pemerintahan. Disertai dengan kebijakan dan strategi penanganan, pencegahan, dan pengendalian Covid-19.

Sharp Luncurkan Masker Kesehatan MA-950I, Ini Keunggulannya

Anggota KPU Klaten Divisi Teknis Penyelenggaraan, Samsul Huda, mengatakan tema dirumuskan melalui forum group discussion (FGD) melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Tema yang sudah dirumuskan dari FGD itu lantas dibawa ke tim panelis untuk merumuskan pertanyaan.

Tim panelis terdiri dari lima orang berisi para profesor dan doktor dengan berbagai latar belakang. Panelis dipilih disesuaikan dengan tema yang diusung. “Panelis ini kami pilih sesuai latar belakang akademik,” kata Samsul saat ditemui Espos di KPU Klaten, Kamis (19/11/2020).

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

29 Halte Dilengkapi Informasi Transportasi

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulai membangun 29 halte untuk pendukung layanan bus Batik Solo Trans atau BST koridor 1 dan 2. Halte yang dibangun dilengkapi sistem informasi layanan umum.

Berdasarkan pantauan Espos, Kamis (19/11/2020), pekerja membangun halte di sejumlah titik selatan Jl. Slamet Riyadi, Solo. Pekerja menggunakan penutup proyek warna putih.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Muhammad Taufiq, mengatakan Kemenhub mulai membangun 29 halte sebagai sarana penunjang BST koridor 1 dan 2. Halte yang dibangun menjadi percontohan halte layanan buy the service seluruh Indonesia.

“Ada 29 halte yang dibangun. Halte yang dibangun merupakan halte baru dan halte yang di-upgrade. Halte di jalur contra flow merupakan halte baru. Ada fasilitas tempat duduk, ruang tunggu, dan dynamic display [sistem informasi layanan umum],” kata dia kepada Espos.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Sebagian Penerima PKH Terjerat Rentenir

Sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Bengawan terjerat rentenir lantaran pencairan bantuan tersebut dilakukan per tiga bulanan.

Mereka mengalami kesulitan ekonomi akibat Pandemi Covid-19. Bunga yang ditarik rentenir itu mencapai 25% dengan syarat dibayar saat dana bansos cair. Hal itu disampaikan Ketua Tim Kunjungan Spesifik Komisi 8 DPR RI, Samsu Niang, saat berkunjung di Pendapi Gede, Kompleks Balai Kota Solo, Kamis (19/11/2020).

Samsu mengatakan masa penyaluran bantuan sempat direvisi menjadi per bulan pada periode April hingga September, namun belakangan direvisi lagi menjadi per 3 bulanan di triwulan terakhir. “Makanya kami minta agar pencairan dilakukan per bulan lagi seperti periode April-September. Nah, yang Oktober-Desember belum jelas seperti apa. Informasinya kembali per bulan, meski sempat ada info per 3 bulanan. Keluhan ini kami dapatkan dari KPM dan pendamping PKH,” kata dia.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya