SOLOPOS.COM - Ilustrasi hasil tes virus corona. (Reuters)

Solopos.com, SOLO -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Solo mencatat tambahan 306 kasus konfirmasi positif virus corona dalam 45 hari atau sejak ledakan kasus pada tenaga kesehatan RSUD dr Moewardi Solo, 12 Juli lalu.

Sementara itu, pada Senin (24/8/2020) ada dua kasus baru konfirmasi positif Covid-19. Dua kasus tersebut membuat kumulatif kasus Covid-19 di Kota Bengawan menembus 351 orang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Perinciannya, 307 orang sembuh, 17 orang karantina mandiri, 13 orang dirawat inap, dan 14 orang meninggal dunia. Jumlah pasien Covid-19 aktif tersisa 30 orang.

Waduh! Gara-Gara 1 Orang Ngeyel, 14 Warga Tasikmadu Karanganyar Positif Covid-19

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, lonjakan kasus positif virus corona di Solo terjadi sejak 12 Juli hingga saat ini. Setiap hari, selalu ada tambahan kasus meski hanya satu-dua orang per hari.

Tambahan terbanyak berlangsung pada pertengahan Juli hingga awal Agustus lalu yang berasal dari tenaga kesehatan. Apabila dihitung sejak Sabtu (11/7/2020) hingga Senin (24/8/2020) atau selama 45 hari, tambahan kasus Covid-19 mencapai 306 orang.

Kejadian Luar Biasa

Dari jumlah itu, sembilan orang di antaranya meninggal dunia. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan sejak penetapan status kejadian luar biasa (KLB) pada 13 Maret 2020, jumlah kasus Covid-19 relatif stabil.

Aneh! Sudah 10 Tahun Lebih Jadi Ikon, Tak Ada Yang Tahu Nama Resmi Patung di Krisak Wonogiri Ini

Selama empat bulan dari KLB ditetapkan hingga 11 Juli, Satgas hanya mencatat 45 kasus positif virus corona di Solo di mana lima di antaranya menyumbang angka kematian.

“Selama lima bulan pandemi berlangsung, lonjakan kasus terjadi sebulan terakhir. Padahal, di awal-awal dulu kasusnya relatif stabil,” kata dia kepada Solopos.com, Senin.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Solo itu menyebut dari ratusan kasus tersebut, muncul beberapa klaster penularan lokal. Klaster itu di antaranya kupat tahu Purwosari, tenaga kesehatan (nakes), Joyotakan, Penumping-Karangasem, warga Banyuanyar yang meninggal dunia, dan Kantor Inspektorat.

Underpass Transito Solo Segera Jadi, Warga Khawatirkan Kepadatan Lalu Lintas di Jalan Kampung

Selain itu, beberapa kasus baru positif virus corona di Kota Solo tercatat membawa rantai yang diketahui lewat tracing kontak. “Hampir semua kasus bawa ekor, entah dari keluarga serumah atau yang pernah bertemu. Kalau dulu paling hanya dari pasangan. Makanya, kami minta warga waspada dengan menerapkan protokol kesehatan,” ucap Ning.

Kasus Kematian

Catatan kasus kematian yang bertambah tiga kali lipat, seluruhnya disumbang pasien suspek yang naik kelas. Jamaknya, mereka datang ke rumah sakit (RS) dalam kondisi kurang baik sehingga penanganan menjadi terlambat.

Ada pula yang hasil uji swab-nya baru keluar setelah pasien meninggal dunia dan ternyata positif Covid-19. Sementara itu, jika ditilik dari domisili, 30 kasus Covid-19 aktif di Solo tersebar di Laweyan 10 kasus, Serengan 1 kasus, Pasar Kliwon 3 kasus, Jebres 5 kasus, dan Banjarsari 11 kasus.

10 Berita Terpopuler : Keluarga Suranto Jadi Korban Pembunuhan, Ini Cerita Tetangga

Kumulatif pasien suspek mencapai 1.080 orang atau bertambah tiga orang pada Senin (24/8/2020) dibanding hari sebelumnya. Penjabarannya, 1.013 pasien sembuh, 14 pasien masih dirawat inap (suspek aktif), tiga orang isolasi mandiri, dan 49 suspek meninggal dunia.

“Tambahan kasus dua orang pada Senin ini, satu dari Kelurahan Sondakan dan Kelurahan Sangkrah. Semuanya pasien suspek yang naik kelas jadi kasus konfirmasi,” jelas Ning.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya