SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat dijumpai wartawan seusai memimpin rapat penanggulangan Covid-19 di Kantor Pemprov Jateng, Kota Semarang, Senin (14/12/2020). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta masyarakat tidak khawatir menanggapi kabar adanya mutasi virus corona jenis baru yang penularannya lebih masif.

Kendati demikian, Ganjar meminta masyarakat lebih waspada dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan atau perilaku 3 M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

“Kami sudah mengikuti ini [perkembangan mutasi Covid-19]. UGM [Universitas Gadjah Mada] juga sudah memperingatkan sejak September lalu. Jadi sebenarnya ada. Tapi tidak perlu khawatir, hanya sekarang harus lebih waspada, minimal dari diri kita sendiri,” ujar Ganjar di kantornya, Senin (28/12/2020).

Warga Jateng Dilarang Nyalakan Petasan saat Tahun Baru!

Ganjar mengatakan pemerintah masih menyiapkan vaksin Covid-19. Namun, hal itu tidak lantas membuat masyarakat boleh abai dengan protokol kesehatan mengingat pandemi belum usai.

"Meski vaksin sudah ada, tapi ingat bahwa vaksin yang sudah ada saat ini harus dioptimalkan. Apa itu, ya masker ini. Vaksin yang baik ya jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, karena inilah vaksin yang paling hebat. Kita tidak bisa bergantung hanya pada vaksin yang ada nanti," tegasnya.

Ia meminta masyarakat melakukan pengendalian dari diri masing-masing dan bertanggungjawab pada keluarga serta lingkungan. Kalau itu bisa dilakukan, maka akan cepat bisa membantu memutus mata rantai persebaran Covid-19.

6 Kabupaten di Jateng Tutup Tempat Wisata saat Tahun Baru

Kapasitas Rumah Sakit

Sementara itu, terkait antisipasi penambahan kasus Covid-19, Ganjar mengaku seluruh rumah sakit di Jateng sudah bersiaga dengan melakukan penambahan ruang isolasi. Selain itu, pihaknya juga terus melakukan optimalisasi tempat isolasi mandiri terpadu.

"Kami memantau terus menerus dan penambahan-penambahan sudah dilakukan. Meskipun begitu, saya meminta kepada masyarakat yang OTG, tidak usah ke rumah sakit. Kalau dites positif dan OTG, bisa isolasi mandiri di rumah atau tempat isolasi terpusat, agar manajemen rumah sakit menjadi baik," ucapnya.

Ganjar menegaskan sampai saat ini kondisi rumah sakit di Jateng masih terkendali. Hanya ada beberapa rumah sakit di daerah yang kesulitan melakukan penambahan tempat tidur maupun ICU.

Pengumuman, Rapid Test Antigen di Stasiun Tegal Dipindah ke Gedung SCS

"Saya minta segera usulkan ke kami, nanti kami akan cepat membantu," pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, menambahkan penambahan tempat tidur isolasi di rumah sakit di Jateng selama sebulan terakhir mencapai 1.000 tempat tidur. Sementara, ruang ICU mencapai ratusan.

"Sampai saat ini, Jateng memiliki 8.096 tempat tidur isolasi dan baru terpakai sekitar 5.000 tempat tidur. Sementara untuk ICU sudah ada 622 dan terpakai sekitar 300. Penambahan akan terus kami lakukan agar penanganan Covid-19 di Jateng lebih baik," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya