SOLOPOS.COM - Kepala SMPN 2 Klaten, Ismadi, Rabu (24/3/2021), menunjukkan salah satu ruang kelas untuk menggelar pembelajaran tatap muka. (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Jumlah siswa yang mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) pada 5-16 April 2021 dibatasi. Siswa tak saban hari datang ke sekolah untuk mengikuti pembelajaran.

Pembatasan itu seperti yang dilakukan di SMPN 2 Klaten salah satu sekolah yang ditunjuk Pemprov Jateng menggelar uji coba PTM. Pelaksanaan uji coba dilakukan pada 5-16 April 2021.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Wakil Kepala Bidang Humas SMPN 2 Klaten, Tonang Juniarta, mengatakan uji coba PTM sudah pernah digelar pada Oktober-Desember 2020. Pola pelaksanaan PTM selama tiga bulan pada semester gasal itu menjadi acuan untuk kembali menggelar uji coba pada April mendatang.

Baca juga: Meja Angkringan di Klaten Dicuri, Pemilik Bakal Pasang CCTV

“Kami siap melaksanakan kepercayaan dari provinsi [uji coba PTM]. Pengalaman selama tiga bulan, PTM bisa berjalan lancar. Sampai saat ini di sekolah kami Alhamdulillah tidak ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Tonang saat ditemui di SMPN 2 Klaten, Rabu (24/3/2021).

Mendata Orang Tua Siswa

Tonang mengatakan segera kembali mendata jumlah orang tua siswa yang mengizinkan anak mereka mengikuti PTM. Berpijak pada pengalaman PTM akhir 2020 lalu, partisipasi siswa atau yang diizinkan orang tua mereka mengikuti PTM meningkat dari awal uji coba sebanyak 75 persen dan kali terakhir sebanyak 90an persen.

“Kalau untuk persiapan uji coba ini kami sudah mengajukan izin tetapi belum kami rekap hasilnya. Tetapi kami yakin persentase yang diizinkan ikut PTM nanti lebih besar,” kata Tonang.

Baca juga: PPKM Mikro Diperpanjang, Pusat Kuliner di Klaten Buka Seperti Biasa

SMPN 2 Klaten juga meminta pendampingan dari Puskesmas Klaten Selatan untuk menggelar PTM. Sosialisasi pelaksanaan PTM kepada warga sekolah meliputi guru serta karyawan termasuk tukang kebun.

“Kami juga buat surat [secara online] ke orang tua yang di dalamnya berisi infografis soal standar operasional prosedur. Sarana dan prasarana juga kami cek lagi seperti kran otomatis dan kran yang biasa untuk sarana cuci tangan ,” tutur dia

Soal skenario pelaksanaan uji coba PTM, Tonang mengatakan saban hari per kelas hanya diisi 10 orang. Selain itu, hanya satu level kelas yang berangkat setiap harinya. Jumlah total siswa dari kelas 7-9 di SMPN 2 Klaten sebanyak 772 orang.

Baca juga: 4 Sekolah di Klaten Dipastikan Gelar PTM, Sekolah Lain Masih Daring

“Siswa masuk secara bergantian. Satu hari itu hanya satu level, misalkan hari Senin hanya kelas 7 saja yang masuk sementara kelas 8, dan 9 hari lainnya. Jadi per siswa yang diizinkan ikut PTM itu belajar di kelas setiap sembilan hari sekali. Selebihnya mengikuti pembelajaran secara daring,” kata Tonang.

Ketentuan pembatasan itu merujuk pada aturan Pemprov Jateng. Pada uji coba PTM April mendatang, pemprov memberikan batasan hanya 70-110 siswa yang belajar di kelas setiap harinya.

“Kami tidak ingin mengambil risiko. Kami ambil opsi 80 orang per hari dulu,” jelas dia.

Siswa Belajar di Kelas 2 Jam

Jam PTM juga dibatasi hanya 4 jam pelajaran dengan setiap jam berlangsung selama 30 menit.

Artinya, siswa belajar di kelas hanya dua jam. “Selain itu tanpa jam istirahat,” ungkap dia.

Orang tua juga dihimbau untuk antar-jemput anak mereka ketika mengikuti jadwal PTM. Saat sampai di sekolah, ada pengecekan suhu, mencuci tangan menggunakan sabun di air yang mengalir, hingga secara bergiliran masuk kelas.

Baca juga: Helm Berkamera Untuk Polisi di Klaten Bakal Ditambah, Bakal Sisir Pelanggar Lalu Lintas di Kawasan Pinggiran?

Sementara, ketika jam pulang tiba siswa diwajibkan tetap berada di tempat duduk masing-masing hingga orang tua sudah tiba di sekolah untuk menjemput.

“Yang jadi bahan evaluasi kami dari PTM sebelumnya justru ketika pulang. Besok kami atur. Meski sudah jam pulang, siswa keluar satu per satu dan dipastikan orang tua sudah menjemput,” jelas dia.

Kepala SMPN 2 Klaten, Ismadi, menegaskan siap menggelar uji coba PTM pada April mendatang. Dia juga menjelaskan sudah mengusulkan daftar guru serta karyawan agar bisa segera menerima vaksinasi. Baru sebagian kecil guru di sekolah itu yang mendapatkan vaksinasi.

Ismadi juga menuturkan prosedur pelaksanaan uji coba PTM April mendatang mengacu pada pelaksanaan uji coba pada Oktober-Desember 2020.

“Protokol kesehatan ketat tetap kami terapkan. Kami sediakan delapan thermo gun. Siswa dan guru wajib selalu mengenakan masker serta menjaga jarak. Setiap selai PTM, kami lakukan penyemprotan disinfektan. Meskpun kami pernah melakukan uji coba, kami tetap hati-hati. Kami tidak ingin menjadi klaster pendidikan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya