SOLOPOS.COM - Pengaturan jaga jarak di selter pengungsi saat digelar simulasi penanganan pengungsi erupsi Gunung Merapi di Selter Menden, Kecamatan Kebonarum, Klaten, Rabu (22/7/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Masyarakat Desa Menden, Kecamatan Kebonarum, Klaten, mengikuti simulasi penanganan pengungsi erupsi Gunung Merapi, Rabu (22/7/2020). Penanganan pengungsi tambah "berat" di tengah pandemi Covid-19.

Petugas harus memisahkan pengungsi yang terindikasi sakit, salah satunya berdasarkan pengecekan suhu tubuh, di tempat terpisah. “Oke, di sini Menden satu melaporkan bahwa kondisi di Selter Menden siap. Demikian Bapak, ganti,” kata Anjung selaku Komandan Selter Menden kepada petugas di Pusdalops BPBD Klaten melalui radio panggil.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Anjung mengabarkan selter sepenuhnya siap menampung pengungsi seiring truk evakuasi mulai berjalan. Anjung juga melaporkan sudah ada tempat ternak dan parkir kendaraan di sebelah selter.

Boyolali Zona Merah Corona Tapi Masih Ada Warga Abai Pakai Masker

Dari kejauhan, truk evakuasi mulai terlihat melaju tanpa lawan di ruas jalan raya. Petugas Dishub, Polri, TNI, serta Satpol PP menghentikan laju kendaraan dari arah berlawanan untuk memberi ruang truk evakuasi itu melaju.

Pada persimpangan jalan, petugas mengarahkan truk menuju ke halaman selter. Sesampainya di halaman selter, satu per satu pengungsi diturunkan sukarelawan. Mereka diarahkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu serta melewati pengecekan suhu tubuh oleh petugas kesehatan.

Setelah seluruh pengungsi masuk selter, Anjung kembali melaporkan kondisi terkini di Selter Menden. “Untuk selter Menden ada lima orang difabel, terdapat pengungsi dengan luka ringan 12 orang, dan dari pengecekan suhu tubuh ada tiga orang yang suhunya lebih dari 37 derajat celsius. Mohon petunjuk,” kata Anjung.

10 Berita Terpopuler: Keluarga Miskin di Bekas Gudang Pabrik Es Solo Menikah

Pengungsi Bersuhu Tubuh Tinggi Dipisahkan

Melalui radio panggil, petugas Pusdalops menginstruksikan agar ketiga pengungsi bersuhu tubuh tinggi itu dipisahkan dengan pengungsi lainnya.

Pengungsi itu ditempatkan pada ruangan khusus yang disediakan sebagai tempat isolasi mandiri dengan pengawasan petugas kesehatan di selter pengungsian.

Aktivitas Anjung bersama para sukarelawan, TNI, polri, hingga petugas Dishub itu menjadi bagian dari skenario simulasi pengungsi erupsi Gunung Merapi. Simulasi digelar serentak di tiga selter pengungsian yakni Selter Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan; Selter Menden, Kecamatan Kebonarum, serta Selter Demakijo, Kecamatan Karangnongko.

Tips Investasi: Menabung Rp20.000 di Usia 20 Tahun, Pensiun Kantongi Rp3,7 Miliar

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan simulasi penanganan erupsi digelar memperagakan penanganan di selter pengungsian dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Dia mencontohkan seperti pengecekan suhu tubuh serta penanganan ketika ada pengungsi dengan indikasi demam serta suhu tubuh tinggi. Selain itu, ada pengaturan jarak pengungsi di dalam selter. Pengaturan itu dilakukan dengan memasang penanda tempat tidur para pengungsi.

“Ada semacam sekat pembatas yang nanti memisahkan tempat tidur antarpengungsi. Latihan ini cenderung latihan awal yang sifatnya gabungan. Ini melibatkan berbagai unsur termasuk dari pertanian juga,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya