SOLOPOS.COM - Tahun baru Imlek biasa diperingati dengan kegiatan sembahyang (Indonesia.go.id)

Solopos.com, JAKARTA – Perayaan Tahun Baru Imlek sudah semakin dekat. Masyarakat keturunan Tionghoa tengah bersiap untuk menyambutnya. Ada banyak hal unik dan menarik yang menjadi tradisi mereka dalam memeriahkan perayaan Taun Baru Imlek.

Konon, tradisi yang dilakukan oleh masyarakt keturnan Tionghoa telah berjalan turun-temurun selama ratusan bahkan hingga ribuan tahun yang lalu. Terdapat makna disetiap aktifitas yang mereka lakukan dalam menyambut Imlek. Lantas, apa saja serba-serbi tradisi Imlek di Indonesia? Kali ini Solopos.com akan merangkumnya untuk Anda.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

  1. Membersihkan Rumah

Hal pertama yang akan dilakukan oleh masyarakat keturunan Tionghoa dalam menyambut Imlek adalah membersihkan rumah mereka. Dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Kamis (12/01/2023), masyarakat keturunan Tionghoa mempunyai kepercayaan bahwa dengan membersihkan rumah sama halnya dengan membersihkan nasib buruk.

Tak hanya itu, mereka menganggap melakukan pembersihan menjadi awal untuk menyambut keberuntungan di tahun yang baru. Usai membersihkan rumah, mereka juga akan menghias rumah untuk menambah keindahan sekaligus sebagai simbol kekayaan.

  1. Dekorasi nuansa merah

Anda pasti familiar dengan dekorasi Imlek yang bernuansa warna merah. Ternyata warna merah dipilih bukan tanpa alasan, Lo. Menurut kepercayaan masyarakat keturunan Tionghoa, warna merah memiliki arti sejahtera dan kuat.

Warna merah juga dianggap ditakuti oleh makhluk buas bernama Nian yang muncul setiap musim semi sesuai dengan legenda Nian dalam sejarah perayaan Tahun Baru Imlek.

Dekorasi nuansa merah biasanya digunakan dalam bentuk hiasan kertas, lampion, berbagai ornament, bahkan sampai dengan pakaian yang akan dikenakan nantinya.

  1. Berkunjung dan berkumpul bersama keluarga

Serupa dengan Idulfitri atau lebaran, masyarakat keturunan Tionghoa juga mempunyai tradisi pulang kampung saat Tahun Baru Imlek.

Jika jarak berdekatan, mereka akan saling mengunjungi dan bersilaturahmi. Tradisi tersebut dianggap dapat memperkuat ikatan persaudaraan dan meperpanjang umur serta rezeki.

  1. Berbagi Angpao

Tak ketinggalan tradisi lainnya adalah berbagi angpao kepada anak dan orang tua. Menurut kepercayaan, isi angpao yang akan dibagikan tidak boleh mengandung unsur angka 4.

Bukan tanpa alasan, angka 4 dalam bahasa China serupa dengan kata ‘mati’ sehingga dipercaya dapat membawa kesialan. Selain itu, nominal uang yang diberikan juga tidak boleh berjumlah ganjil.

  1. Menyajikan hidangan khas

Dalam perayaan Tahun Baru Imlek, terdapat tradisi menyajikan 12 macam masakan dan kue yang melambangkan 12 shio. Selain itu, masing-masing sajian juga mempunyai makna. Contohnya sajian mi yang melambangkan panjang umur, 1 ekor ayam yang melambangkan kemakmuran, dan lain sebagainya.

  1. Ikan Bandeng

Ikan Bandeng menjadi salah satu sajian yang dihidangkan pada perayaan Imlek. Namun dalam menyantapnya terdapat cara tersendiri. masyarakat keturunan Tionghoa tak boleh membalik ikan tersebut ketika menyantapnya.

Adapun daging ikan disebaliknya disisakan untuk dimakan keesokan harinya. Hal tersebut memiliki makna beruntung di tahun yang baru.

  1. Jeruk mandarin dan kue keranjang

Tak ketinggalan, perayaan Tahun Baru Imlek identik dengan jeruk Mandarin dan kue keranjang, bukan? Melansir dari dp3a.semarangkota.go.id, dalam bahasa China jeruk Mandarin memiliki ejaan ‘chi zhe’ yang berarti rezeki dan buah. Dari situlah jeruk Mandarin memiliki makna sebagai buah pembawa rezeki.

Sedangkan kue keranjang merupakan kue yang biasanya disusun tinggi bertingkat dengan makna rezeki yang terus meningkat atau kemakmuran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya