SOLOPOS.COM - Warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Solo memakai topeng bergambar pahlawan nasional, membawa bendera, dan spanduk saat mengikuti Deklarasi Rakyat Jaga Indonesia di J Slamet Riyadi, Gladak, Solo, Minggu (8/11/2020). (Solopos/Nicolous Irawan

Solopos.com, SOLO -- Seratusan warga Kota Solo menggelar aksi damai Jaga Indonesia di Bundaran Gladak Jl Slamet Riyadi, Minggu (8/11/2020) siang.

Aksi itu untuk menyambut Hari Pahlawan 10 November 2020. Selama aksi massa membawa spanduk bertuliskan Jaga Indonesia dan bendera merah putih. Mereka juga meletakkan karangan bunga pada patung Brigjend Slamet Riyadi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Peserta aksi mengenakan topeng bergambar wajah tokoh pahlawan seperti Brigjen Slamet Riyadi, Pangeran Diponegoro, Yos Sudarso, dan Tuanku Imam Bonjol. Tidak ketinggalan mereka melepaskan burung merpati sebagai simbol perdamaian.

Meledak Lagi! Klaten Tambah 50 Kasus Positif Covid-19 Dalam Sehari, 2 Meninggal

Sebagai puncak aksi, massa membagikan stiker #Jaga Indonesia kepada warga yang melintas. Inisiator aksi, BRM Kusumo Putro, mengatakan aksi itu untuk menggelorakan semangat patriotisme dan nasionalisme.

“Kami ingin sampaikan dan mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan sampai terpecah belah, porak poranda hanya karena kepentingan politik, golongan dan kelompok,” terangnya.

Kendati bangsa Indonesia sedang dalam masa sulit pandemi Covid-19, menurut Kusumo, warga tidak boleh sampai melupakan jasa para pahlawan. Justru melalui momentum Hari Pahlawan mereka harapkan bisa menggugah semangat bangsa.

Pemkab Klaten Segera Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Merapi

Menjaga Persatuan Bangsa

“Semangat untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan menjaga persatuan dan kesatuan. Tidak mudah terprovokasi oleh segala upaya pecah belah bangsa. Kita tolak bersama anakisme dan radikalisme,” sambungnya.

Kusumo mengakui 25.000 stiker #Jaga Indonesia yang ia bagikan belum sebanding dengan jumlah warga Solo. Tapi ia berharap melalui stiker itu bisa menularkan semangat untuk sama-sama menjaga persatuan bangsa Indonesia.

“Kita bangkitkan kembali jiwa patriotisme dalam diri demi kelangsungan dan keamanan negeri ini. Semoga dengan stiker ini bisa terus berkembang ke seluruh penjuru negeri, agar gelora persatuan terus terjaga,” paparnya.

20-An Pegawai Tertular Covid-19, RSUD Ngipang Solo Batasi Pelayanan

Kusumo menjelaskan Solo sebagai barometer nasional acap kali menjadi sasaran aksi provokasi dan pecah belah oleh kelompok tak bertanggung jawab. Caranya dengan melakukan aksi-aksi radikalisme dan tindakan intoleransi.

Kondisi itu harus disadari bersama wong Solo, sehingga tidak akan mudah terprovokasi berbagai aksi tersebut. “Dengan soliditas warga dan semangat patriotisme, kita jaga kota ini dari berbagai tindakan anarkis,” serunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya