Solopos.com, SUKOHARJO – Kurva kasus Covid-19 di Sukoharjo mulai turun menyusul tidak ada penambahan pasien positif selama sepekan. Sementara jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh terus bertambah menjadi 47 orang.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu (13/6/2020), tambahan pasien positif Covid-19 di Sukoharjo kali terakhir pada Sabtu (6/6/2020).
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Kala itu, pasien positif corona bertambah satu orang yang berasal dari Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto. Sehingga total sementara pasien positif Covid-19 di Sukoharjo sebanyak 75 orang. Pasien positif berjenis kelamin laki-laki itu sehari-hari berjualan di Pasar Winong, Desa Kragilan, Kecamatan Mojolaban.
Tetapi selama sepekan ini tercatat tidak ada penambahan pasien positif terinfeksi virus corona di Kabupaten Jamu.
“Mudah-mudahan tak ada lagi tambahan pasien positif corona di Sukoharjo. Sehingga kenormalan baru benar-benar bisa diterapkan di berbagai aspek kehidupan,” kata Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu.
Dataran Dieng Membeku Lagi, Ini Penjelasan BMKG
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyebut jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh mencapai 47 orang. Mereka telah dua kali menjalani swab test dengan hasil negatif dan tidak ada lagi gejala klinis. Sedangkan jumlah pasien positif yang meninggal dunia yakni empat orang.
Jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat intensif di rumah sakit sebanyak empat orang. Sementara jumlah pasien positif yang menjalani isolasi mandiri di rumah sebanyak sembilan orang.
“Jumlah pasien positif corona yang sembuh terus bertambah sementara tak ada penambahan pasien terkonfirmasi positif. Ini kabar baik bagi warga Sukoharjo namun jangan sampai mengurangi tingkat kedisplinan dalam menerapkan protokol kesehatan,” ujar dia.
Leher Pemuda Tewas Tersayat Benang Layangan di Mojosongo Solo Ternyata Terjerat 2 Senar Bening
Masyarakat tetap diminta meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Misalnya, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air, serta menjaga jarak fisik.
Menurut Yunia, masih ada potensi persebaran Covid-19 di Kabupaten Jamu. Tetapi hal ini bisa diantisipasi dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Gugus tugas bakal memasifkan kegiatan rapid test sebagai skrining awal untuk mendeteksi antibodi tubuh. Target sasaran utama adalah pedagang pasar tradisional termasuk aparatur sipil negara (ASN),” tutur Yunia.