SOLOPOS.COM - Embun es di kompleks Candi Arjuna, Dieng, Jumat (12/6/2020). (Istimewa/Detik.com)

Solopos.com, BANJARNEGARA – Fenomena munculnya embun es di dataran tinggi Dieng kembali terjadi pada Jumat (12/6/2020). Kawasan Dieng kembali membeku dengan suhu di sekitar kompleks Candi Arjuna menurun hingga minus dua derajat celsius.

Fenomena alam tersebut dibenarkan Kepala UPT Pengelolaan Objek Wisata Dieng, Banjarnegara, Aryadi Darwanto. “Iya betul muncul embun es di kompleks Candi Arjuna. Tadi pagi saya terima laporan dari karyawan UPT pengelolaan objek wisata Dieng kalau turun embun es. Dia juga mengirim foto embun esnya,” terangnya seperti dikutip dari Detik.com, Sabtu (13/6/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Embun es tersebut hanya terlihat di sekitar kompleks Candi Arjuna. Jadi, kawasan Dieng yang membeku akibat penurunan suhu belum mengancam pertanian kentang milik warga.

“Embun es ini baru terlihat di sekitaran kompleks Candi Arjuna. Belum sampai di lahan pertanian warga. Jadi, tanaman warga masih aman,” sambung dia.

Kakak Didi Kempot: Yan Vellia Jangan Berkunjung ke Rumah Istri Pertama Dulu

Penjelasan BMKG

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhie, mengatakan, dataran tinggi Dieng yang kembali membeku memunculkan embun upas. Embun upas atau es biasa terjadi di wilayah dataran tinggi Dieng dengan topografi pegunungan di atas 2.000 mdpl antara Mei hingga Agustus.

“Sekarang di wilayah Jawa Tengah sebagian sudah masuk musim kemarau. Ini ditandai dengan menguatnya angin timuran. Hal ini mengakibatkan sedikitnya uap air yang terbentuk meskipun hanya sedikit yang berkurang dari kondisi normal,” jelas Setyoaji.

Karung di Depan SMAN 1 Klaten Bikin Geger, Ada Bau Menyengat!

Berdasarkan citra satelit Himawari-8 pada kanal Water Vapour, terlihat intrusi kering dari Australia kuat di wilayah Jawa Tengah. Hal ini menyebabkan jumlah uap air berkurang hingga tidak terbentuk awan.

“Dengan tidak terbentuk awan, outgoing solar radiation dari gelombang panjang permukaan Bumi menjadi tinggi. Selain itu outgoing solar radiation yang tinggi juga menyebabkan suhu udara turun drastis, sehingga pada dini hari suhu dapat mencapai di bawah titik beku,” tandasnya.

Misterius, Warga Sekitar Tak Tahu Asal Benang Layangan Yang Tewaskan Pengendara Motor di Mojosongo Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya