SOLOPOS.COM - Salah satu pendiri yang juga CEO Gojek Nadiem Makarim melambaikan tangan saat memasuki Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). (Antara-Wahyu Putro A.)

Solopos.com, JAKARTA -- Nadiem Makarim, pendiri Gojek, dipanggil ke Istana Presiden, Senin (21/10/2019), menjelang pengumuman menteri baru di kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Bagaimana sepak terjang Nadiem selama ini hingga dilirik oleh Jokowi menjadi calon menterinya?

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Dilansir Bisnis.com, pria bernama lengkap Nadiem Anwar Makarim lahir di Singapura 4 Juli 1984. Meski lahir di Singapura, Nadiem dan keluarganya berkewarganegaraan Indonesia.

Sebelum sukses menjadi pengusaha, Nadiem menempuh jenjang kuliah di Brown University, Amerika Serikat. Nadiem Makarim mendapat gelar sarjana pada 2006.

Tiga tahun berselang, Nadiem melanjutkan pendidikan pascasarjana untuk meraih gelar Master of Business Administration (MBA) di Harvard Business School.

Bermodal gelar MBA dari Harvard, Nadiem Makarim kembali ke Indonesia dan bekerja menjadi konsultan di Mckensey & Co selama tiga tahun.

Setelah itu, Nadiem menjadi Co-Founder sekaligus Managing Director di Zalora Indonesia pada 2011.

Pada tahun yang sama, Nadiem Makarim mengembangkan startup bernama Go-Jek dengan 15 karyawan dan 450 mitra. Platform itu sejatinya sudah didirikan Nadiem sejak 2010.

Satu tahun berselang Nadiem keluar dari Zalora untuk fokus pada perusahaan rintisannya itu. Pengembangan itu turut disertai dengan bergabungnya Nadiem menjadi Chief Innovation Officer Kartuku selama satu tahun.

Platform pembayaran nontunai ini di kemudian hari diakuisisi oleh Gojek untuk memperkuat GoPay.

Gojek saat ini menjadi salah satu decacorn di dunia dengan valuasi mencapai US$10 miliar lebih. Gojek juga menjadi penyedia lebih dari 20 layanan mulai pesan antar, jasa transportasi, logistik, hingga bersih-bersih rumah.

Gojek juga telah mengembangkan platform itu ke sejumlah negara seperti Malaysia dan Vietnam.

Nadiem menerima penghargaan The Straits Time Asian of The Year pada 2016 karena dinilai dianggap memberikan pengaruh signifikan pada peningkatan kesejahteraan orang di negaranya atau di Asia. Dia menjadi orang Indonesia pertama yang mendapat penghargaan itu.

Beberapa nama sebelumnya yang mendapat penghargaan seripa seperti pendiri Singapura Lee Kuan Yew, PM India Narendra Modi, PM Jepang Shinzo Abe hingga Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya