SOLOPOS.COM - Ilustrasi BRI lewat Holding Ultra Mikro. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Sejak resmi berdiri pada September 2021 lalu, Holding Ultra Mikro (UMi) terus mengintegrasikan dan menumbuhkembangkan ekosistem usaha ultra mikro nasional melalui penyediaan akses layanan keuangan seluas-luasnya untuk masyarakat. Holding UMi siap melayani 45 juta nasabah secara digital lewat Senyum Mobile.

Akselerasi yang dilakukan salah satunya adalah dengan melakukan digitalisasi proses bisnis agar layanan lebih cepat dan efisien.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Holding UMi dibentuk dalam rangka penguatan ekosistem usaha ultra mikro nasional yang di dalamnya terdapat tiga entitas perusahaan, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI (BBRI) sebagai induk, serta entitas lainnya PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Wakil Direktur BRI Catur Budi Harto mengungkapkan hadirnya Holding UMi dilakukan untuk membuka akses dan memberikan jangkauan layanan keuangan seluas-luasnya kepada masyarakat, khususnya pelaku usaha ultra mikro dengan memberikan layanan dan produk jasa keuangan secara lebih efisien.

“Untuk memperkuat inklusi keuangan, Holding UMi pun telah mengembangkan aplikasi Senyum Mobile. Aplikasi ini dimanfaatkan oleh tenaga pemasar sebagai platform digital sales terintegrasi yang memungkinkan joint acquisition bagi tiga entitas untuk berbagai produk layanan,” ungkap Catur dalam siaran pers kepada Solopos.com, Sabtu (4/3/2023).

Per Desember 2022, Senyum Mobile telah digunakan oleh lebih dari 69.000 tenaga pemasar dari ketiga entitas. Aplikasi itu pun telah digunakan oleh lebih dari 300.000 agen BRILink dan agen Pegadaian serta akan diperluas hingga 600.000 agen sampai dengan akhir tahun ini.

Hingga akhir 2022, tenaga pemasar ketiga entitas telah melakukan cross selling kepada lebih dari 1 juta nasabah. Di samping itu, dalam melayani segmen ultra mikro dan mendorong operasional bisnis yang lebih simpel, aman, dan efisien, Holding UMi menjalankan inisiatif berupa cashless ecosystem.

Salah satu contohnya adalah penggunaan tabungan sebagai sarana cashless loan disbursement yang aman. Inisiatif tersebut berdampak positif terhadap peningkatan jumlah Tabungan BRI Simpedes UMi yang telah mencapai lebih dari 7 juta nasabah baru per Desember 2022.

Jika dirinci per entitas, Holding UMi pun memberi pengaruh besar terhadap kinerja ketiga perusahaan. Untuk BRI per Desember tahun lalu, total realisasi nasabah naik kelas di unit kerja yang merupakan co-location Senyum mencapai lebih dari 54.000 nasabah, dengan nilai mencapai Rp1,8 triliun.

Sementara itu tren pencairan cashless Pegadaian di co-location Senyum telah konsisten mencapai lebih dari 50%. Omzet gadai di co-location sepanjang tahun lalu mencapai lebih dari Rp1,1 triliun, sedangkan pencairan Mekaar cashless di co-location dilakukan oleh lebih dari 14.000 debitur di sepanjang 2022.

Secara keseluruhan, jumlah nasabah Holding Ultra Mikro juga tercatat terus meningkat. Hingga akhir 2022, nasabah Holding Ultra Mikro dari ketiga entitas telah mencapai 35,4 juta, atau meningkat sebesar 13,3% secara tahunan. Adapun Holding UMi ditargetkan mampu melayani 45 juta nasabah pada 2024 mendatang.

“Hal ini menjadi pencapaian yang luar biasa. Hal ini juga menjadi hasil kolaborasi dan kerja keras ketiga entitas holding dalam rangka membangun ekosistem ultra mikro yang kuat. Tujuannya tidak lain untuk memperkokoh perekonomian nasional melalui pemerataan dan pembangunan ekonomi dari segmen usaha grass root,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya