SOLOPOS.COM - Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi (ketiga dari kanan) saat panen raya ikan di Nganjat, Polanharjo, Klaten, Senin (20/7/2020). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Produksi ikan nila di sentra pembesaran di Desa Nganjat, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng) mulai lancar dalam satu pekan terakhir. Sempat tiarap sejak empat bulan terakhir karena pandemi Covid-19, produksi ikan nila di Nganjat sudah mencapai 5 ton per pekan.

Demikian penjelasan Kepala Desa (Kades) Nganjat, Pandu Sujatmoko, saat ditemui wartawan di desanya, Senin (20/7/2020). Sebagaimana diketahui, Desa Nganjat merupakan salah satu sentra pembesaran ikan nila di Kabupaten Bersinar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Di lokasi ini, kurang lebih 30 petani ikan yang tergabung dalam Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Karya Mandiri membudiyakan ikan merah di lahan seluas 3,3 hektare.

"Dampak dari Covid-19, pasar penjualan ikan nila merah tidak jalan selama empat bulan. Petani ikan di sini harus menghemat pakan ikan yang biasanya satu karung dalam satu kolam per hari menjadi satu karung ke satu kolam selama tiga hari. Selama empat bulan itu, kami hanya bertahan. Baru satu pekan terakhir ini, penjualan ikan nila merah bisa dikatakan normal," kata Pandu Sujatmoko.

Polresta Solo Punya Alat Pengukur Suara Standar, Masih Berani Pakai Knalpot Brong?

Pandi Sujatmoko mengatakan pemasaran ikan nila merah dari Nganjat Klaten itu menyasar ke berbagai daerah di Jateng dan DIY. Harga jual ikan nila merah di pasaran senilai Rp25.000 per kg.

"Kami berharap, kondisi di Tanah Air segera kembali normal. Virus corona segera sirna. Sehingga, semua sendi kehidupan kembali normal," katanya.

Kapolda Jateng

Kapolda Jateng, Irjen Pol. Ahmad Luthfi, menyempatkan hadir dalam panen raya ikan nila di Nganjat, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Senin (20/7/2020). Kegiatan tersebut dalam rangka dukungan Polda Jateng dalam menciptakan ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19.

"Semoga segera tercipta adaptasi kehidupan baru. Budidaya ikan di desa ini telah berdiri sejak 2009. Di sini dikelola desa dan hasilnya kembali ke masyarakat," katanya.

Jangan Bingung, Salatiga Mulai Umumkan Kasus Covid-19 Pakai Istilah Baru Pekan Ini

Di kesempatan itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan total kolam budidaya ikan tawar di Klaten mencapai 57 hektare. Dari jumlah tersebut menghasilkan 28.000 ton per tahun.

"Tingkat konsumsi ikan di Klaten mencapai 26.000 ton per tahun. Sehingga surplus 2.000 ton per tahun [Klaten juga mengalami surplus beras mencapai 101.000 ton beras. Penghasilan beras mencapai 227.000 ton, sementara kebutuhan masyarakat 126.000 ton]," katanya.

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, Eva Yuliana, mengapresiasi pencanangan Kampung Siaga Candi dan ketahanan pangan yang dilakukan Polda Jateng bersama TNI.

"Saya menyaksikan sendiri peran Polri khususnya Polda Jateng dan jajarannya bersama TNI dan pemkab dalam penanganan Covid-19. Pandemi Covid-19 ini tidak akan bisa diatasi sendiri. Jadi sudah betul instruksi presiden yang melibatkan TNI-Polri dalam menangani Covid-19 ini," kata Eva Yuliana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya