SOLOPOS.COM - Tenda didirikan di Pos III Pendakian Gunung Merbabu. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, BOYOLALI – Pendaki Gunung Merbabu via jalur Selo, Boyolali, dilarang mendirikan tenda atau berkemah di Pos II Pandean. Larangan itu dibuat akibat adanya aliran air cukup deras di kawasan tersebut, Minggu (2/2/2020).

Pendaki hanya diizinkan mendirikan tenda di Pos I, Pos III, dan Sabana I di sekitar Gunung Merbabu. Sebagai informasi, sebelumnya beredar video viral banjir di Pos 2 Gunung Merbabu. Video viral itu direkam pendaki, Sabtu (1/2/2020).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mahasiwi Cantik UI Dikado Saham dari Gebetan Saat Wisuda, Begini Kisahnya

Kepala Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Johan Setyawan, saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (4/2/2020) sore, mengatakan telah menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak untuk mengantisipasi hal buruk terkait kondisi itu.

Johan Setyawan mengatakan, aliran air deras dalam video viral tersebut merupakan limpahan dari Pos III, Sabana I, Bukit Guweng, dan Pandean yang melewati Pos II Gunung Merbabu. Beberapa material sempat terbawa seperti pasir dan tanah lantaran hujan deras mengguyur puncak Gunung Merbabu.

Titik-titik rawan aliran air deras pada jalur pendakian Gunung Merbabu berada di jarak 20 meter sebelum Pos II yang sangat curam. Lokasi itu terletak pada ketinggian 2.414 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Minta Dikerik, Pria Lansia Malah Meninggal di Penginapan Solo

Sementara itu jalur lain yang dinilai curam berada di antara Pos II dan Pos III dengan ketinggian 2.560 mdpl. Wilayah yang curam itu membuat air hujan dari puncak Merbabu mengalir sangat deras. Hal ini tidak dipengaruhi kondisi tumbuhan karena tutupan vegetasi di sepanjang jalur pendakian pasca-kebakaran sudah pulih.

“Kami menutup Merbabu sekitar empat bulan, selain kebakaran di hampir 600 hektare lahan, sempat terjadi puting beliung yang menumbangkan pohon di 1,5 hektare lahan,” imbuh Johan Setyawan.

Johan Setyawan menambahkan, curah hujan tinggi menyebabkan aliran air di permukaan tanah cukup deras. Aliran air itu menggerus tanah dan membuat vegetasi yang ada tidak mampu menahan. Padahal sebelum dibuka pihak BTNGMb sudah memastikan seluruh jalur pendakian aman dilalui.

Dul Jaelani Ngaku Sempat Jadi Ateis

Saat ini pihak BTNGMb belum berencana melakukan penutupan jalur pendakian ke Gunung Merbabu. Mereka hanya mengimbau para pendaki memilih jalur lain di luar Selo, seperti jalur Suwanting dan Wakes di Kabupaten Magelang maupun jalur Takelan dan Cunthel di Kabupaten Semarang.

Sampai saat ini, wilayah Pos II Gunung Merbabu masih dipantau intensif BTNGMb dengan membuat lambungan (peninggian jalur terkikis) di beberapa titik. Pendaki pun diimbau tidak melewati jalur tersebut karena berpotensi mengakibatkan cedera kaki.

Keunikan Kuliner Ikan Mujair Asap Sidoarjo

Informasi mengenai titik-titik rawan tersebut disampaikan pengelola pos pendakian Gunung Merbabu sebelum warga mulai mendaki. Selain itu, pengelola juga menyiapkan CCTV di Pos I untuk memantau kondisi para pendaki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya