SOLOPOS.COM - Sebanyak 41 selter pedagang kaki lima (PKL) baru yang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Solo di kawasan Manahan, bagian timur, mulai ditempati dan digunakan para pedagang untuk berjualan, Senin (27/8/2012). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan kembali menata selter pedagang kaki lima atau PKL di sekitar Stadion Manahan pada tahun ini. Rencana tersebut menguat sejak 2020 saat Indonesia ditunjuk menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 2021.

Namun, Pandemi Covid-19 membuyarkan rencana itu. Apalagi pelaksanaan Piala Dunia U-20 juga diundur pada 2023. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan desain penataan kawasan itu masih dimatangkan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ia mengatakan desain dua lantai di mana bagian bawah untuk jalur pedestrian dan atasnya untuk selter PKL seperti yang direncanakan di awal dipastikan batal. “Pedagangnya harus relokasi dulu [sebelum dibangun]. Saya sudah memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang [DPUPR] untuk membicarakan desainnya,” katanya kepada wartawan, Kamis (13/1/2022).

Baca Juga: Selter Manahan Solo akan Dibongkar demi Piala Dunia U-20, Pindah ke Mana?

Ditanya kapan pelaksanaan penataan selter PKL Manahan Solo itu, Gibran hanya menjawab segera. Ia mengatakan sosialisasi mengenai penataan itu sudah dilakukan sejak lama. Konsep utamanya jalur pedestrian dan taman, tapi untuk detailnya Gibran mengatakan masih menunggu gambar desainnya jadi.

Gibran menyampaikan konsep penataan sebelumnya yakni dua lantai membutuhkan anggaran tak sedikit sehingga urung dilakukan. Kepala DPUPR Kota Solo, Nur Basuki, mengatakan penyusunan desain penataan bakal melibatkan Dinas Perdagangan (Disdag).

“Kami tata tahun ini untuk persiapan Piala Dunia U-20. Konsepnya terus kami matangkan, kalau di awal di sana adalah jalur pedestrian, kami akan bikin jalur pedestrian juga. Baru kemudian menata PKL-nya bagaimana itu di Disdag,” terangnya saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Baca Juga: PKL Selter Manahan Solo Mulai Disuntik Vaksin Covid-19

Lokasi Pengganti

Kepala Disdag Kota Solo, Heru Sunardi, menyampaikan berdasarkan kesepakatan dengan paguyuban PKL Selter Manahan, mereka bakal mandiri mencari lokasi pengganti berjualan sementara saat penataan dimulai. Kemudian, mereka diizinkan kembali berjualan di kawasan itu kecuali dilarang pada momen-momen tertentu.

“Misalnya saat Piala Dunia berlangsung, kawasan harus steril pedagang, mereka sudah siap. Kesepakatannya begitu, karena mereka tetap ingin berjualan di sana,” jelasnya.

Setelah penataan rampung, PKL juga terikat dengan regulasi baru yang disusun Disdag. Di antaranya, menjaga kawasan tetap bersih. Kemudian, jumlah PKL saat sebelum penataan dan sesudah penataan harus sama, atau tidak ada penambahan.

Baca Juga: Emoh Pindah, PKL Manahan Solo Pilih Libur Jualan Sampai Piala Dunia U-20 Rampung

Heru menyebut jumlah PKL di Selter Manahan Solo ada 130 orang. “Penataan mungkin sekitar enam bulan, kemudian selama Piala Dunia berlangsung mereka juga berhenti berjualan,” beber Heru.

Ketua Paguyuban PKL Gotong Royong Manahan Solo, Koko Kuncoro, membenarkan kesepakatan itu. “PKL yang sudah terdata 130 dan tidak boleh bertambah. Kalau pas relokasi, kami memang harus cari tempat sendiri-sendiri dan yang penting nanti bisa kembali jualan di Selter Manahan lagi,” ucapnya.

Koko mengaku belum mengetahui kapan penataan dimulai, namun pedagang sudah memahami kondisinya. Informasi terakhir yang ia peroleh, penataan dimulai Desember 2022, atau enam bulan sebelum Piala Dunia U-20 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya