SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati membawa piala Investment Award 2021 di Hotel Ritz Carlton, Rabu (24/11/2021). (Istimewa/Tugiyono)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mendapatkan Penghargaan Anugerah Layanan Investasi 2021 atau Investment Award 2021 dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang diserahkan Presiden RI Joko Widodo di Hotel Ritz Carlton, Rabu (24/11/2021). Penghargaan tersebut merupakan kali keenam yang diterima Pemkab Sragen.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sragen, Tugiyono, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Kamis (25/11/2021), menyampaikan penghargaan Investasi 2021 itu kali keenam diterima Pemkab Sragen. Sragen konsisten memperoleh Investment Award sejak penghargaan itu digulirkan BKPM pada 2009.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Baca Juga: Pelayanan Perizinan Jateng Diganjar Investment Award

“Pada 2009 itu Sragen mendapat Juara III. Kemudian pada 2010 diselenggarakan lagi dan Sragen mendapat Juara I. Pada 2011 tidak diadakan karena ada komitmen bahwa Investment Award diberikan setiap dua tahun sekali. Pada 2012, Sragen dapat Juara I lagi. Kemudian 2014 juga mendapat Juara I. Pada 2016, Sragen tidak boleh ikut karena sudah tiga kali berturut-turut Juara I,” ujar Tugiyono.

Pada 2018, Sragen dibolehkan ikut kembali dan mendapat Juara II. Pada 2020, terang dia, anugerah penghargaan tersebut batal karena Covid-19 sehingga baru bisa diselenggarakan pada 2021. Dia menerangkan ada perubahan penilaian pada pemberian anugerah investasi 2018-2021 dengan 2009-2018.

“Kalau dulu penilaian diserahkan kepada pihak ketiga, yakni PT Sucofindo tetapi mulai 2018 menggunakan sistem yang berbeda, yakni menggunakan sistem online dengan penilaian sendiri. Kemudian penilaian diambil 25 nominasi. Daerah yang masuk nominasi mendapatkan sertifikat dan hadiah laptop,” jelasnya.

Baca Juga: 54 ASN Kemenag Sragen Terima Penghargaan Satyalancana Karya Satya

Dia melanjutkan dari 25 nominasi itu kemudian diuji petik oleh tim independen dengan kunjungan langsung. Dia mengatakan DPMPTSP Sragen menjadi salah satu lembaga yang dikunjungi tim independen tersebut.

“Kami memaparkan secara daring dan dilanjutkan tanya jawab oleh tim yang terdiri atas perwakilan Kementerian Investasi, BPKP, KPK, BPK, Hipmi, Kemenpan RB, dan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Ada pengusaha yang testimoni terhadap proses percepatan berusaha dan kinerja DPMPTSP,” katanya.

Tugiyono menerangkan keberadaan mal pelayanan publik merupakan salah satu kriteria penilaian. Dia mengatakan meskipun MPP dalam proses pembangunan, belum bisa masuk kriteria penilaian. Selain itu, turunnya penghargaan investasi itu, kata dia, juga disebabkan karena faktor sumber daya manusia (SDM) yang belum bersertifikat.

Baca Juga: Selamat! Sragen Raih Penghargaan Parahita Ekapraya dari Kemen PPPA

“Awalnya kami memiliki 35 orang yang bersertifikat BKPM. Tetapi banyak yang pensiun dan mutasi, sehingga sekarang tinggal 25 orang. Ya, dua kelemahan itu membuat nilai Sragen turun. Kami optimistis bila MPP jadi maka penghargaan investasi bisa naik,” kata Tugiyono.

Dia menerangkan penghargaan investasi 2021 itu berdampak pada Sragen. Dia mengatakan Pemkab Sragen mendapatkan dana insentif daerah (DID) senilai Rp1,96 miliar dan dana alokasi khusus (DAK) Rp425 juta plus laptop. DID dan DAK itu sudah diatur peruntukkannya.

“Jadi karakteristik perkotaan dan pedesaan berbeda dalam nilai investasi. Di perkotaan investor berdatangan tetapi di pedesaan sulit mendatangkan investor,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya