SOLOPOS.COM - Sebelum melakukan seks oral, kenali dulu bahaya yang mengintai. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO-Tak sedikit kasus kanker tenggorokan dipicu oleh human papiloma virus (HPV) akibat kebiasaan melakukan seks oral. Bagi kamu yang ingin terhindar dari penyakit ini, simak ulasannya di info sehat kali ini.

HPV adalah jenis virus yang paling sering menyebabkan kanker serviks melalui hubungan seksual.  Virus menular seksual ini ternyata juga bisa menjadi penyebab utama kanker tenggorokan dan menyebar dari orang ke orang melalui seks oral. Melansir dari laman Cleveland Clinic, ahli bedah kepala dan leher Brandon Prendes, MD, mengatakan bahwa penelitian saat ini menunjukkan bahwa HPV berhubungan langsung dengan beberapa kasus kanker tenggorokan.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

“Faktor risiko utama untuk semua kanker tenggorokan yakni human papillomavirus [HPV] yang paling sering menyebar melalui seks vaginal, anal dan oral,” kata Direktur Penelitian Klinis di Departemen Bedah Kepala dan Leher MD Anderson Cancer Center, Houston, Texas, Neil Gross, MD, dikutip dari Antara pada Senin (12/6/2023).

Tak hanya picu kanker tenggorokan, infeksi HPV ini juga dapat menyebabkan kanker orofaring (di belakang mulut) dan kanker serviks, vulva, vagina, penis dan anus.   Gross seperti disiarkan Health, berpendapat seks oral bisa menyebabkan bagian belakang tenggorokan atau orofaring terkena subtipe HPV terkait kanker dan jenis yang paling umum terkait dengan ini yakni HPV-16. Selain itu, jaringan getah bening di bagian belakang tenggorokan dapat berkembang menjadi kanker seiring waktu sebagai akibat dari infeksi ini.

Namun, perkembangan kanker bukanlah sesuatu yang terjadi dalam semalam. Profesor dan ahli pencegahan dan pengendalian kanker di The Ohio State University Wexner Medical Center Electra Paskett, PhD menuturkan HPV ketika ditularkan dapat hidup tidak aktif dalam sel tubuh selama bertahun-tahun sementara sistem kekebalan inang dapat mengendalikannya.

“Bertahun-tahun kemudian, virus dapat bangun dan berintegrasi ke dalam DNA sel menyebabkan sel bermutasi dan berkembang menjadi kanker,” tutur dia.

Penjelasan ini mengungkap alasan kanker orofaring meningkat di antara orang tua. Lalu bagaimana mengurangi risiko atau mencegah terkena HPV?

Tidak melakukan seks oral adalah salah satu cara untuk mencegah terinfeksi HPV penyebab kanker tenggorokan. HPV sendiri seringkali tanpa gejala, dan dapat menyebar dengan mudah karena banyak orang tidak mengetahui mengidapnya.

Cara lain yang efektif untuk mengurangi kemungkinan seseorang terkena kanker yakni dengan mendapatkan vaksin HPV. Kebanyakan orang memenuhi syarat ketika mereka berusia sembilan tahun.  Vaksin HPV meskipun sebagian besar dikatakan sebagai cara untuk menurunkan risiko kanker serviks tetapi juga dapat melindungi dari kanker tenggorokan.

Anggota di Bagian Kepala dan Leher sekaligus Onkologi Endokrin di Moffit Cancer Center George Yang, MD mengatakan jika vaksin HPV diberikan sebelum paparan terhadap HPV, maka dapat melindungi dari infeksi jenis risiko tinggi yang terkait dengan kanker tenggorokan termasuk HPV16.

Gross menambahhkan, seseorang juga bisa mencegah kanker tenggorokan dengan membuat pilihan yang sehat. Menurut dia, faktor risiko lain untuk kanker orofaringeal termasuk konsumsi minuman beralkohol, merokok, kelebihan berat badan, dan gizi buruk.

“Menghindari perilaku berisiko, termasuk tembakau dan alkohol adalah cara terbaik untuk menghindari kanker kepala dan leher, termasuk kanker tenggorokan,” demikian kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya