SOLOPOS.COM - Ilustrasi uji swab. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Satu keluarga warga Kelurahan/Kecamatan Jebres, Solo, menolak uji swab meskipun berstatus kontak dekat dan erat pasien meninggal yang positif Covid-19.

Mereka menolak uji swab namun bersedia menjalani karantina mandiri. Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo juga tak bisa memaksa apabila warga menolak uji swab.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan kasus induk bermula dari seorang perempuan berumur 51 yang meninggal dunia pada Jumat (30/10/2020).

Rudy Bakal Pimpin Rombongan Gibran-Teguh Saat Debat Publik Perdana Pilkada Solo?

Perempuan Jebres yang meninggal itu berstatus pasien suspek yang naik kelas jadi kasus konfirmasi positif Covid-19 berdasar uji swab. Selang dua hari kemudian, ibu dari perempuan itu menyusul meninggal dunia.

Warga lansia berumur 71 tahun itu meninggal saat menjalani karantina mandiri pada Senin (2/11/2020). “Iya, enggak mau swab. Sebenarnya, kami sudah mewanti-wanti keluarga kalau ada apa-apa untuk menghubungi kami. Tapi, kemudian kami mendapat kabar meninggal itu,” katanya kepada Solopos.com, Rabu (4/11/2020).

Ning, panggilan akrabnya, mengakui perempuan lansia tersebut meninggal dunia berstatus sebagai kontak dekat pasien positif Covid-19.

RSUD Ngipang Solo Buka 94 Lowongan TKPK, Berminat?

Seluruh keluarga asal Jebres yang sempat berkontak dengan pasien positif Covid-19 tidak bergejala sehingga boleh menjalani karantina mandiri tanpa uji swab.

“Kami minta Jogo Tonggo yang aktif mengawasi karena enggak semua menjadi tanggung jawab petugas kesehatan,” ucapnya.

Kasus Meninggal Dunia

Pada sisi lain, kumulatif kasus Covid-19 Kota Bengawan menembus 1.286 pada Rabu ini. Perinciannya, 856 pulang/sembuh, 286 isolasi mandiri, 75 rawat inap, dan 51 meninggal dunia.

Tambahan kasus meninggal dunia pada Rabu adalah pria umur 50 tahun asal Kelurahan Jagalan. Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19, Ahyani, mengatakan ada tambahan 13 kasus positif baru pada Rabu.

Tertinggi Di Sukoharjo, Angka Kesembuhan Covid-19 Pada Bayi Capai 86,7 Persen

Perinciannya, tujuh pasien suspek naik kelas dan enam kasus dari uji swab mandiri. Domisilinya, masing-masing dua orang dari Sondakan dan Jagalan.

Kemudian masing-masing seorang dari Karangasem, Kepatihan Kulon, Sewu, Mojosongo, Banyuanyar, Tegalharjo, Semanggi, Joyosuran, dan Kadipiro.

Sedangkan catatan kumulatif pasien suspek menyentuh 1.291 orang, dengan perincian 1.198 sembuh, 19 rawat inap (suspek aktif), tiga isolasi mandiri, dan 71 suspek meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya