SOLOPOS.COM - Ilustrasi perayaan Single's Day

Solopos.com, SOLO-Setiap tanggal 11 bulan November alias 11.11 diperingati sebagai Hari Jomblo Sedunia alias Single’s Day, bagaimana sejarahnya? Belakangan, perayaan ini dimeriahkan dengan pesta diskon aneka produk, mulai dari makanan hingga elektronik.

Banyak orang merasa sedih karena menjadi lajang. Mereka pikir itu hal yang negatif. Padahal dengan menjadi lajang berarti kamu dapat fokus pada diri sendiri. Kamu bisa fokus membina karier, menempuh pendidikan lebih tinggi, hingga mencetak prestasi sebanyak-banyaknya.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Bagi kamu yang masih single tidak usah sedih! Simak ulasannya di tips asmara kali ini alasan mengapa  kamu harus bahagia jadi lajang. Ini adalah sesuatu yang harus kita rayakan, jangan diremehkan, dan itulah yang dilakukan orang-orang Tiongkok! Hari ini dibuat agar orang-orang dapat menunjukkan kebanggaan mereka sebagai lajang, dan itu adalah hari yang sekarang dirayakan di banyak tempat di seluruh dunia.

Baca Juga: Hari Belanja Tanggal Cantik dan Jeritan Upah Murah Kurir

Sejarah Single’s Day  berasal dari Universitas Nanjing untuk menjadi perayaan bagi para lajang selama tahun 1990-an. Tanggal sesuai dengan empat satu, mewakili empat single. Itu awalnya disebut Bachelor Day karena bagaimana empat mahasiswa laki-laki memutuskan pada hari ini untuk merayakan gagasan menjadi lajang.

Mengutip laman daysoftheyear.com, Jumat (11/11/2022), ide ini menyebar ke berbagai universitas dan akhirnya menjadi budaya arus utama, berkembang dari waktu ke waktu sebagai sesuatu yang dapat dinikmati oleh pria dan wanita. Liburan berfungsi sebagai waktu di mana orang dapat bertemu dan bersosialisasi di pesta, dan juga menjadi salah satu hari belanja paling populer di Tiongkok.

Baca Juga: Keuntungan Wanita Pacari Pria Berusia Lebih Muda Seperti Wulan Guritno

Pada 2009, CEO Alibaba,  Daniel Zhang, mulai menggunakan hari itu sebagai festival belanja 24 jam. Kini, hari tersebut diperingati sebagai hari belanja ritel dan online terbesar, dan juga menjadi salah satu hari belanja paling populer di China.

Pada  2017, Alibaba Group, konglomerat e-commerce multinasional di bidang ritel dan manufaktur, memperoleh lebih dari US$25 miliar dalam penjualan, mengalahkan rekor sebelumnya sebesar US$17,6 miliar pada tahun 2016. Acara ini adalah empat kali ukuran hari belanja terbesar di Amerika, Black Friday dan Senin siber.

Baca Juga: Ini Perbedaan Bucin dan Sayang, Kamu Termasuk Mana?

Belanja menjadi sumber kekayaan dan hiburan bagi perekonomian China, dan pada tahun 2017, menurut Forbes Alibaba mengatakan lebih dari 15 juta produk dari lebih dari 140.000 merek berpartisipasi dalam liburan, termasuk 60.000 merek internasional yang menawarkan diskon di Tmall, sebuah perusahaan ritel yang dioperasikan oleh Alibaba, yang meningkat dari 100.000 tahun sebelumnya.

Alibaba juga meluncurkan situs web ritel mewah baru, JD.com, dan membuka gudang otomatis pertama yang dikelola robot untuk membantu memperlancar transisi penjualan yang intens.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya