SOLOPOS.COM - Megawati Soekarnoputri (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki)

Solopos.com, JAKARTAGelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts (SIA) Korea Selatan akan disandang Megawati Soekarnoputri. Itu merupakan kali kedua bagi Megawati setelah  pada Juni 2021 mendapatkannya dari Universitas Pertahanan di Bidang Kepemimpinan Strategik.

Sebelumnya, Presiden kelima Indonesia itu bertabur gelar doktor kehormatan dari dalam dan luar negeri. Megawati telah sembilan kali mendapatkannya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dilansir dari Antara, gelar doktor kehormatan Megawati itu diterima dari Waseda University di Tokyo, Jepang (29 September 2001, bidang politik), Moscow State Institute of International Relations, Moskow, Rusia (22 April 2003, bidang politik), dan Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korea Selatan (19 Oktober 2015, bidang politik).

Baca Juga: Selamat! Megawati Kembali Terima Gelar Profesor Kehormatan

Kemudian Universitas Padjajaran di Bandung, Indonesia (25 Oktober 2016, bidang politik dan pemerintahan), Universitas Negeri Padang di Padang, Indonesia (27 September 2017, bidang pendidikan politik), dan doktor kehormatan dari Mokpo National University di Mokpo, Korea Selatan (16 November 2017, bidang demokrasi ekonomi).

Selain itu, dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri di Bandung, Indonesia (8 Maret 2018, bidang politik dan pemerintahan), Fujian Normal University di Fuzhou, Fujian, Tiongkok (5 November 2018, bidang diplomasi ekonomi), dan Soka University Japan di Tokyo, Jepang (8 Januari 2020, bidang kemanusiaan).

Megawati akan menerima gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts (SIA) pada Rabu (11/5/2022) waktu setempat. Penganugerahan itu diberikan setelah Megawati menerima undangan menghadiri acara pelantikan Presiden baru Korsel, Yoon Suk Yeol.

Baca Juga: Temui Megawati, Prabowo Disebut Ingin Diduetkan dengan Puan Maharani

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pemberian gelar profesor kehormatan karena menilai besarnya kontribusi serta komitmen kemanusiaan Megawati memperjuangkan perdamaian di Semenanjung Korea. Selain itu perhatiannya yang begitu besar terhadap demokrasi, lingkungan dan kebudayaan.

“Bahkan Ibu Mega pernah jadi utusan khusus presiden Korea Selatan untuk ke Korea Utara dalam menjalankan diplomasi perdamaian. Karena pada dasarnya Korea ini kan satu bangsa dua negara. Hanya karena perbedaan ideologi akibat perang dingin, kemudian terpecah jadi dua negara, sehingga proses reunifikasi Korea harus terus menerus dijalankan dengan cara damai dan dialog. Diplomasi kebudayaan merupakan pendekatan penting yang bisa dilakukan,” kata Kristiyanto.

Sebelum memberikan gelar profesor kehormatan itu, SIA juga sudah melakukan kajian-kajian terhadap kepemimpinan Megawati dan dedikasinya terhadap kebudayaan. Salah satunya PDIP menjadi satu-satunya partai politik di Indonesia yang memiliki Badan Kebudayaan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya