SOLOPOS.COM - Kegiatan belajar mengajar kelas I SDN 6 Wonogiri yang telah menjalankan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Kamis (14/7/2022). Tahun ajaran baru 2022/2023, seluruh SD dan SMP di Wonogiri mulai menjalankan IKM jalur mandiri kategori Mandiri Berubah. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Seluruh SD dan SMP di Wonogiri mulai menjalankan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) jalur mandiri pada tahun ajaran baru 2022/2023. Sejumlah penyesuaian telah dilakukan di berbagai sekolah.

Kepala SDN 6 Wonogiri, Eko Siswanto, mengatakan sekolahnya telah menjalankan Implementasi Kurikulum Merdeka jalur mandiri pilihan kedua, yaitu ketegori Mandiri Berubah. Kurikulum ini baru ditetapkan pada kelas I dan IV.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sementara kelas lainnya tetap menggunakan kurikulum 2013. Tetapi, paradigma mengajar mengikuti kurikulum baru.

Kurikulum Merdeka kategori Mandiri Berubah menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan Kemendikbud Ristek. Satuan pendidikan tinggal menerapkan bahan ajar yang ada dan disesuaikan dengan kondisi sekolah.

“Pada kurikulum ini, paradigma mengajar berpusat pada siswa. Selama ini siswa hanya menerima pelajaran yang bersifat informatif dari guru. Berbekal Kurikulum Merdeka, siswa diberi kebebasan belajar sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya,” kata Eko saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (14/7/2022).

Baca Juga: Diterapkan hingga 2024, Ini Teknis Kurikulum Merdeka

Sebelum benar-benar menerapkan kurikulum baru, para pendidik terlebih dulu menerima pelatihan. Sehingga sekolah tidak asal menerapkan kurikulum baru. Melainkan sudah dipersiapkan dengan matang.

“Anggaran sekolah akan difokuskan untuk mendukung IKM,” ujar dia.

Kurikulum Merdeka akan menerapkan pembelajaran diferensiasi, yaitu pembelajaran yang memberi keleluasaan pada siswa untuk meningkatkan potensi diri seusai dengan kesiapan belajar dan minat. Para guru dituntut mampu mengenali setiap kemampuan siswa.

“Yang jadi masalah adalah guru SD kerap kali harus merangkap mengurusi kerja-kerja administrasi. Hal itu bisa menjadi kendala penerapan kurikulum baru. Seharusnya guru harus fokus di kelas saja agar penerapan kurikulum bisa optimal,” ucapnya.

Baca Juga: Ini Salah Satu Penyebab SDN 4 Pare Wonogiri Hanya Peroleh 1 Siswa Baru

Kepala SMPN 3 Wonogiri, Nur Tjahjo, menuturkan sangat menyambut dan mendukung penerapan IKM. Tahun pertama, IKM baru diterapkan pada peserta didik baru atau kelas VII. Pihaknya  sudah melakukan penyesuaian menjalankan IKM. Di antaranya, memilih guru yang cepat adaptif dengan perubahan menjadi wali kelas VII.

“Sejumlah sarana dan prasarana pun sudah kami persiapkan, utamanya yang berbasis teknologi. Seperti liqud crystal display (LCD) Proyektor. Selain itu, sejumlah laptop juga kami siapkan,” kata Eko.

Sama dengan jenjang SD, pada jenang SMP menggunakan IKM jalur mandiri kategori Mandiri Berubah. Muara dari kurikulum baru berupa pembentukan profil pelajar Pancasila, yaitu beriman kepada Tuhan, berkebhinekaan global, gotong royong, kreatif, bernalar, dan mandiri.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Wonogiri, Suparno, menuturkan IKM terdapat dua jalur. Pertama, jalur Program Sekolah Penggerak. Kedua, jalur mandiri. Tingkat SD dan SMP di Wonogiri seluruhnya menggunakan jalur mandiri. Sebab belum ada sekolah di Wonogiri yang masuk dalam Sekolah Penggerak.

Baca Juga: Haikal Satu-Satunya Siswa Baru SDN 4 Pare Wonogiri, Ini Komentar Kasek

“Kalau kurikulum lama itu hanya ada kegiatan intra dan ekstrakulikuler. Pada kurikulum baru ada proyek penguatan profil pelajar Pancasila,” jelas Suparno yang juga Kepala SMPN 6 Wonogiri.

Dia mengatakan satuan pendidikan masih kesulitan menerapkan IKM. Belum semua sekolah memahami 100 persen IKM. Sebab hal ini merupakan hal baru. Sementara, penyelenggara IKM SD-SMP di Wonogiri belum mendapatkan pelatihan.

“Kalau dulu, sebelum menerapkan kurikulum baru, ada pelatihan dari atas. Dilatih, latih, latih, baru menerapkan. Kalau sekarang kan tidak. Kami pelatihannya secara mandiri,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya