Solopos.com, SUKOHARJO -- Sampah rumah tangga seperti kasur hingga ranting kayu menumpuk pada pilar Jembatan Banaran, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Minggu (25/10/2020).
Material sampah tersebut terbawa arus sungai saat hujan deras mengguyur wilayah Sukoharjo dalam beberapa hari terakhir. Jika dibiarkan, sampah yang menumpuk itu bisa menyumbat aliran air sungai hingga meluap dan membanjiri daerah sekitar.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Atas dasar itulah, anggota Komunitas Relawan (Komrel) Sukoharjo mengadakan kegiatan pembersihan sampah pada jembatan tersebut.
AC Terbakar, SMA Regina Pacis Solo Kebakaran
Anggota Komrel, Sidik Budi Susilo, mengatakan sampah berupa ranting, kayu, dan bambu memenuhi pilar jembatan Banaran, Sukoharjo.
Selain itu, menumpuk pula limbah rumah tangga seperti popok bayi (diaper), kasur, dan lainnya. Sampah-sampah ini menghambat aliran air Sungai Jenes.
"Kami sukarelawan melaksanakan giat pembersihan sungai fokusnya jembatan Banaran, Grogol. Karena banyak tumpukan sampah pada pilar jembatan dan ini mengganggu aliran air sungai," katanya ketika berbincang dengan Solopos.com, Minggu (25/10/2020).
Berakhir dengan Skor Kacamata, Manchester United dan Chelsea Berbagi Poin
Rawan Banjir Bandang
Dia mengatakan kondisi sampah yang menumpuk pada pilar jembatan rawan menyebabkan banjir bandang. Tak hanya itu, tumpukan sampah juga membuat kondisi pilar jembatan rawan rapuh jika tidak segera ada upaya pembersihan.
Dengan kondisi itu, puluhan sukarelawan membersihkan tumpukan sampah pada pilar jembatan Banaran, Sukoharjo, itu.
"Sampah yang kami temukan tidak hanya ranting, kayu, dan bambu. Tapi banyak juga sampah bekas popok bayi dibuang ke sungai. Tadi kami temukan kasur juga," katanya.
Dorong Pengembangan Ekonomi Kreatif, Pemkot Madiun Bikin Pelatihan Barista bagi Pemuda
Ia meminta warga tidak membuang sampah ke aliran sungai agar tidak terjadi penumpukan sampah seperti pada jembatan Banaran, Grogol, Sukoharjo. Hal ini akan menghambat aliran sungai sehingga bisa menyebabkan banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto mengatakan perkiraan curah hujan akan mengalami peningkatan dan berpotensi menyebabkan banjir hingga Desember nanti.
Potensi Bencana
BPBD Sukoharjo terus melakukan pemantauan wilayah dan meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana banjir.
Pjs Bupati Klaten Ajak Masyarakat Terapkan Sikap Hidup Sehat
“Saat ini debit air Sungai Bengawan Solo dan sungai lain masih rendah mengingat hujan juga baru turun. Tapi memasuki Desember nanti kemungkinan sudah naik dan menyebabkan kerawanan banjir,” lanjutnya.
Kerawanan bencana alam berupa banjir sesuai data dan peta BPBD Sukoharjo meliputi Weru, Nguter, Sukoharjo, Grogol, Mojolaban dan Polokarto.
Wilayah tersebut merupakan aliran sejumlah sungai seperti Sungai Bengawan Solo, Kali Langsur, Kali Siluwur, Kali Situri dan Kali Samin.
Banjir juga rawan terjadi pada beberapa wilayah perkotaan karena kurang maksimalnya resapan dan saluran pembuangan air. Hal tersebut akibat sedimentasi maupun penyumbatan akibat tumpukan sampah.