Solopos.com, MADIUN -- Sebanyak 42 anak yatim, piatu, dan yatim piatu di Kota Madiun diberi pekerjaan oleh Pemerintah Kota Madiun. Mereka ada yang ditempatkan di kelurahan dan ada juga yang ditempatkan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan ada puluhan anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang kurang mampu diberi pekerjaan. Harapannya, mereka bisa hidup mandiri dan bisa memutus rantai kemiskinan di keluarganya.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
“Anak yatim, piatu, dan yatim piatu sudah cukup susah sejak kecil. Mereka ditinggal kedua orang tuanya atau salah satunya. Harus ikut keluarga lain atau di panti. Kita ambil dan kita berdayakan,” jelas Maidi, Selasa (8/12/2020).
Pasien Covid-19 Madiun yang Meninggal Bertambah Lagi
Dia menuturkan puluhan anak yatim tersebut telah aktif bekerja sejak 1 Oktober 2020. Bahkan mereka ada yang ditempatkan di kantor kelurahan maupun di OPD.
“Kita utamakan mereka yang sudah tidak punya orang tua cukup lama dan masih memiliki adik. Harapnnya yang sudah lulus sekolah setingkat SMA ini tidak lagi menjadi beban dan malah bisa ikut menghidupi adik-adiknya,” jelas Maidi.
Proses rekrutmen anak yatim pun dilakukan secara serius, mereka yang masuk dalam kategori harus menjalani seleksi wawancara. Termasuk juga harus membuktikan dengan akta kematian orang tua. Mereka yang terbukti berkeluarga juga tidak masuk. Karena, wali kota memprioditaskan anak yatim yang baru lulus sekolah setingkat SMA.
Pengusaha: Simpang Siur Informasi Soal Karantina Pemudik ke Solo Bikin Bisnis Kacau
Dia menyampaikan hasil pekerjaan anak yatim tersebut juga cukup baik. “Orang lapar jangan diberi nasi. Nasi habis, mereka akan lapar lagi. Orang lapar kita beri cara untuk mencari nasi. Maka mereka akan kenyang selamanya karena bisa mencukupi kebutuhannya sendiri,” kata Maidi.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
