SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pendidikan SMA/SMK (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SOLO — Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan atau SMA dan SMK di Solo masih menunggu perkembangan kasus Covid-19 sebagai dasar pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka atau PTM.

Dengan masih banyaknya kasus Covid-19 di Solo, simulasi PTM SMA maupun SMK belum dapat dilaksanakan

Promosi Pegadaian Area Surabaya 2 Gelar Festival Ramadan 2024 di 2 Lokasi

"Kami masih menunggu perkembangan dari Satgas Covid-19," ujar Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Solo, Agung Wijayanto, Selasa (22/9/2020).

Satpol PP Sragen Operasi Masker di 2 OPD, Hasilnya Zonk

Menurutnya, jika kasus Covid-19 mereda dan status zona Solo menjadi kuning, pihaknya segera mengajukan izin simulasi PTM kepada Satgas Covid-19 dan Wali Kota Solo.

"Kami akan mengajukan izin kalau Solo sudah zona kuning," imbuhnya.

Saat ini, menurut Agung Wijayanto, SMA-SMA akan terus melanjutkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

10 Berita Terpopuler : Anggota PSHT Jangan Terpancing Ajakan Melanggar Hukum

Sementara itu, Plt Ketua MKKS SMK Solo, Bangkit Budiarto mengatakan hal senada dengan Agung. Menurutnya, pihaknya masih terus menunggu situasi Covid-19 mereda.

"Kami masih menunggu situasi membaik dan izin dari Satgas Covid-19. Sehingga pembelajaran jarak jauh masih dilanjutkan," ujarnya.

Sebelumnya ia mengatakan sembari menunggu simulasi PTM, sekolah terus menerus mempersiapkan sarana dan prasarana kebersihan untuk pemenuhan protokol kesehatan yang mendekati ideal.

Bupati Yuni Ajak 503 PNS Baru "Berlari" Bangun Sragen

Di sisi lain, SMA dan SMK juga menyusun prosedur operasi standar (POS) simulasi PTM sekolah tatap muka. POS ini antara lain terkait teknis pelaksanaan tatap muka, sejak pemberangkatan hingga pulang kembali.

Panduan Sekolah Tatap Muka

POS ini nantinya akan dipadukan dan dijadikan pedoman dalam simulasi PTM dan tidak menutup kemungkinan dipakai sebagai panduan sekolah tatap muka dalam kenormalan baru.

Sebelumnya, Kepala SMA N 1 Solo Harminingsih mengatakan setiap sekolah diminta membuat POS tertulis dan multimedia (video) agar mudah dipahami siswa, guru, orang tua, dan semua pihak terkait.

POS ini juga akan menjadi bahan sosialisasi PTM kepada semua pihak terkait.

Begini Reaksi Kapolres Sragen Dengar Rencana Demo Seniman

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wilayah VII Jawa Tengah, Suyanta, mengatakan sekolah didorong agar semua gurunya menjadi anggota Satgas penanggulangan Covid-19.

"Tujuannya supaya semua guru ikut peduli dalam menanggulangi Covid-19. Sedangkan siswa juga semuanya menjadi sukarelawan penanggulangan Covid-19," ujar Suyanta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya