Solopos.com, JAKARTA -- Staf khusus Milenial Presiden Jokowi, Adamas Belva Syah Devara, tengah disorot karena startup-nya, Ruangguru, menjadi mitra pelatihan online Program Kartu Pra Kerja. Dia mengklaim penunjukan Ruangguru adalah hal yang wajar.
Ia beralasaan penunjukan itu karena saat ini Ruangguru sudah memiliki lebih dari 1 juta pengguna. Belva juga membantah penunjukan Ruanguru karena statusnya sebagai staf khusus Presiden Jokowi.
Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI
46 Tenaga Medis RSUP dr Kariadi Semarang Positif Covid-19
“Skill Academy juga sudah didirikan dari tahun lalu dan merupakan ekstensi dari produk Ruangguru lainnya. Pemasaran Skill Academy di berbagai media sudah dilakukan sejak tahun 2019 termasuk di TV, digital, KOL, dan lain-lain,” kata Belva Devara melalui pesan tertulis yang diterima Bisnis, Jakarta, Kamis (16/4/2020).
Belva menganggap wajar jika Ruangguru terpilih menjadi salah satu dari banyak mitra Program Kartu Pra Kerja. Keputusan itu, menurutnya, terlepas dari jabatannya saat ini sebagai staf khusus milenial Presiden Jokowi.
Trump Ingin Buktikan Virus Corona dari Laboratorium Wuhan China
Dia menggarisbawahi, idak ada konflik kepentingan di balik penunjukan Ruangguru sebagai salah satu mitra Program Kartu Pra Kerja. “Saya sekali lagi tidak ikut dalam keputusan apapun, bukan pejabat pengadaan, bukan pejabat pembuat komitmen, dan lain-lain,”ujarnya.
Sebelumnya, politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik mengkritik langkah Jokowi menunjuk perusahaan milik staf khusus presiden sebagai mitra pelatihan online Program Kartu Pra Kerja.
50.000 Buruh Demo Tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja 30 April
Rp5,6 Triliun
Adapun program itu merupakan salah satu bantuan pemerintah terkait penanganan Covid-19. Nilai anggarannya sangat besar, yakni Rp5,6 triliun dari total anggaran Rp20 triliun.
“Total ada 8 perusahaan aplikator yang ditunjuk pemerintah menjadi mitra. Jika dibagi, masing-masing perusaah berpotensi meraup duit dari program ini sebesar Rp700 miliar,” kata Rachlan melalui keterangan tertulis kepada Bisnis, Jakarta, pada Rabu (15/4/2020).
Kritis, Jumlah Jenazah Dimakamkan Protap Covid-19 di Jakarta Tembus 1.000
Dalam kicauannya di akun Twitter @RachlanNashidik, politikus yang kerap bicara blak-blakan di media sosial itu menyebut Kartu Pra Kerja sudah melenceng dari tujuannya. Ini karena program tersebut sudah menjadi ladang bisnis perusahaan pembuat aplikasi. Kalimat ini menyindir Ruangguru yang menjadi mitra proyek pelatihan online Kartu Pra Kerja di tengah pandemi Covid-19.