SOLOPOS.COM - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir Soekarno Sukoharjo, Yunia Wahdiyati. (Solopos/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJOHepatitis akut pada anak menjadi perhatian baru seiring melandainya kasus Covid-19 pasca-Lebaran 2022. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir Soekarno Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, menyebut telah menyiapkan ruang isolasi untuk perawatan hepatitis akut.

Kepada Solopos.com,  Minggu (15/5/2022), Yunia mengatakan indikasi pasien hepatitis akut belum ditemukan di Sukoharjo. Meski begitu, RSUD Ir Soekarno siap memberikan layanan seandainya ada kasus.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kami siap kalau ada rujukan ke sini baik itu rujukan dari puskesmas, klinik, ataupun dokter mandiri. Kami ada dokter anak, dokter penyakit dalam, dan lainnya untuk sisi sumber daya manusianya dan juga ada laboratorium,” katanya.

Ia menyebut ada beberapa pemeriksaan yang belum dapat dilakukan untuk penanganan kasus hepatitis akut di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo. Namun Yunia mengatakan sudah berkomunikasi dengan laboratorium yang mampu melakukan pemeriksaan untuk pengujian rujukan sampel.

Sementara terkait obat-obatan, Yunia mengaku sudah mempersiapkan hal itu. Tak hanya itu, berkaitan dengan tata laksana kasus termasuk kesiapan fisik atau kamar untuk perawatan juga telah siap.

Baca Juga: Penularan Hepatitis Akut Melalui Makanan Minuman? Ini Kata Dosen FK UNS

”Kami sudah mempersiapkan kamar tersebut, seperti fasilitas tempat tidur, seandainya ada kebutuhan ICU, kebutuhan untuk ruang isolasi kami sudah siapkan. Jumlah total ada 54 tempat tidur,” ungkap Yunia.

Secara umum kamar yang digunakan untuk perawatan pasien hepatitis akut merupakan kamar yang telah tersedia di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo untuk kasus Covid-19. Hal itu dengan pertimbangan kasus Covid-19 sudah melandai.

Belum Diketahui Penyebabnya

Alasan menyiapkan tempat isolasi sendiri karena hepatitis akut sampai saat ini belum diketahui penyebabnya dan cara penularannya. Sehingga dilakukan isolasi untuk meminimalkan risiko infeksi silang. ”Perawat dan tenaga medis juga menggunakan APD sebagai universal precaution,” terangnya.

Baca Juga: Kenali Gejala Hepatitis Akut Misterius pada Anak dan Orang Dewasa

Menurutnya, sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab hepatitis akut. Penyebabnya bukan berasal dari virus hepatitis A, B, C, D, dan E. ”Hepatitis akut ini beda dengan hepatitis A, B, C, D, dan E. Kalau hepatitis baru saat ini kan unknown origin,” jelasnya.

Sementara itu, berkaitan dengan hepatitis akut yang menyerang anak-anak, Kepala Dinas Pendidikan Sukoharjo, Darno, meminta sekolah menerapkan perilaku hidup sehat.

“Sampai saat ini belum ada laporan [kasus hepatitis di sekolah/di Sukoharjo], tetap PTM [Pembelajaran Tatap Muka],” katanya kepada Solopos.com, Minggu.

Baca Juga: Ini Beda Hepatitis Akut Misterius dengan Hepatitis Biasa

Darno mengatakan belum ada surat edaran khusus kepada sekolah terkait hepatitis akut. Namun ia menyebut telah ada surat edaran khusus dari sekretsris daerah provinsi terkait kewaspadaan terhadap kasus hepatitis akut.

Mengenai hal itu, ia mengatakan sekolah sudah diminta menerapkan perilaku hidup sehat sesuai surat edaran tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya