SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja memasang kusen pintu ruang dari alumunium di RS darurat di Gedung Nakula kompleks Technopark Ganesha Sukowati Sragen, Senin (6/4/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Rehabilitasi Gedung Nakula di kompleks Technopark Ganesha Sukowati Sragen menjadi rumah sakit atau RS darurat corona ditarget rampung Rabu (8/4/2020).

RS darurat ini nantinya ditangani petugas medis dari rumah sakit swasta dan puskesmas. Informasi yang diperoleh Solopos.com, penyiapan RS darurat corona ini menelan anggaran sampai Rp315 juta.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Rehabilitasi tersebut ditargetkan selesai pada Rabu besok dan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen segera mendata sarana dan prasarana alat kesehatan yang dibutuhkan.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Sragen, Raden Suprawoto, saat dihubungi Solopos.com, Senin (6/4/2020), menyampaikan beberapa sarana dan prasarana pendukung RS darurat corona Sragen itu sudah disiapkan, seperti nurse call.

Tambah Ruang Isolasi Pasien Corona, RSUD dr Moewardi Solo Kesulitan Cari Tukang

Namun, pemasangan alat-alat kesehatan, termasuk tempat tidur, dan fasilitas lainnya menunggu rehab selesai dan instalasi listrik terpasang semua.

“Rencananya sebenarnya bisa selesai Senin lalu tetapi karena banyak tambahannya makanya biaya juga membengkak dan waktunya pengerjaannya juga bertambah,” kata Woto, sapaan akrabnya.

Dia mencontohkan pintu harus dilapis tiga dan butuh tambahan beberapa pekerjaan lainnya. Termasuk adanya asrama untuk tenaga medis dengan beberapa fasilitas, seperti toilet, dan seterusnya.

Kelengkapan Sarpras

Woto mengungkapkan anggaran yang sudah digunakan untuk rehab gedung RS darurat corona Sragen itu mencapai Rp315 juta. Dia menjelaskan asrama tenaga medis rencananya menempati Gedung Yudistira yang berdekatan dengan gedung pelayanan.

Dana Desa Belum Cair, Kades di Sukoharjo Terpaksa Ngutang Untuk Anggaran Pencegahan Corona

Terpisah, Kepala DKK Sragen Hargiyanto didampingi Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) DKK Agus Sudarmanto yang ditunjuk Bupati Sragen sebagai Direktur RS Darurat mengundang para pimpinan RS swasta untuk meninjau RS darurat pada Senin siang.

Hargiyanto menjelaskan secara detail kondisi ruangan dan kebutuhan tenaga medis untuk mendukung operasional RS darurat tersebut.

“Kalau Rabu selesai, kami segera melengkapi sarpras dan segera menyusun kebutuhan SDM. Kami tidak tahu kapan RS ini dipakai. Kami mengundang RS swasta agar mengetahui seperti apa operasional RS darurat ini,” ujar Hargiyanto saat ditemui wartawan, Senin siang.

Hargiyanto mengatakan kebutuhan SDM untuk RS darurat corona Sragen itu nanti juga dimintakan ke RS swasta dan puskesmas. Dengan mengetahui RS darurat, para pimpinan RS swasta bisa memahami perannya dan visi Pemkab Sragen

Tambah 1 PDP Meninggal, Ini Data Lengkap Sebaran Kasus Corona Solo 6 April 2020

Dia menjelaskan oksigen, tempat tidur, dan sapras kesehatan lainnya sudah siap. Anggaran operasional RS darurat pun, ujar dia, sudah disetujui Bupati. Dia mengatakan kebutuhan anggaran medis belum dihitung semua.

“Nanti untuk kebutuhan SDM bisa mengambil 1-2 orang dari puskesmas. Prinsipnya tidak mengganggu pelayanan. RS darurat ini hanya akan dipakai bila rujukan pada lini II [RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen] dan lini III [RSUD dr. Soeratno Gemolong] tidak bisa melayani,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya