SOLOPOS.COM - Ilustrasi Corona (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, BOYOLALI — Ulasan tentang kasus Covid-19 di Kabupaten Boyolali yang terjadi pada Jumat (8/5/2020) adalah sembuhnya ibu melahirkan dari Kecamatan Nogosari. Kemudian adanya identitas pasien ke-14 yang terkuak.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan pasien dengan identitas DS, 37, tersebut dinyatakan sembuh pada Rabu. Anak yang dilahirkan juga dinyatakan negatif Covid-19.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sebelumnya yang bersangkutan dirawat di RSUD dr. Moewardi, Solo. Ibu melahirkan tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 sejak 24 April 2020. Pasien kasus 06 di Boyololi tersebut sebelumnya masuk ke Rumah Sakit (RS) UNS karena akan melahirkan.

Bantuan Sosial Tunai Cair, 16.302 Keluarga Di Ponorogo Terima Rp600.000/Bulan

Awalnya warga positif Covid-19 Boyolali itu akan menjalani operasi caesar. Namun, melihat gejala pasien yang terus batuk, pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan swab kepada pasien. Ternyata dari hasil swab tersebut, yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19. DS kemudian dirujuk ke RSUD dr. Moewardi Solo.

“Jadi pada 6 Mei [2020] kami menerima kabar baik dari [RSUD] dr. Moewardi Solo, bahwa pasien DS telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang. Tadi malam [Kamis (7/5/2020)], tim dari Puskesmas Nogosari sudah menjemput di RSUD dr. Moewardi. Kemudian yang bersangkutan sekarang posisinya sudah ada di rumah,” kata Ratri dalam jumpa pers di kantornya, Jumat.

Dokter spesialis paru di Boyolali, Nugroho, mengatakan setelah dirujuk ke RS UNS, warga Boyolali positif virus corona tersebut kemudian dirawat di RSUD dr. Moewardi.

“Di rumah sakit itu pasien kemudian dirawat dan bayi juga dilahirkan. Bayi tersebut kemudian juga dilakukan swab dan hasilnya negatif. Untuk suami juga negatif,” kata Nugroho. Saat ini ibu beserta bayinya sudah berada di rumahnya. Meski begitu pasien masih harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Pasien ke-14

Pasien terbaru positif virus corona di Boyolali yang merupakan kasus ke-14 diketahui berasal dari Kecamatan Banyudono. Pasien tersebut sehari-hari bekerja di rumah sakit wilayah Solo.

Ratri mengatakan informasi mengenai hasil pemeriksaan swab warga Banyudono berinisial HM itu diterima pada Rabu (6/5/2020). Informasi tersebut dikirimkan oleh salah satu rumah sakit di Solo. “Informasi itu menyatakan hasil pemeriksaan PCR positif Covid-19,” kata dia kepada wartawan, Jumat (8/5/2020).

Kasus Covid-19 di Kabupaten Madiun Bertambah Jadi 12

Menuru dia, warga Banyudono, Boyolali, yang menjadi pasien ke-14 positif corona itu kesehariannya bekerja di salah satu rumah sakit di Solo. Saat ini HM juga dirawat di salah satu rumah sakit di kota itu.

“Tapi yang bersangkutan berdomisili di Banyudono sehingga ini menjadi kasus yang tercatat di Boyolali, yakni sebagai kasus 014,” lanjut dia.

Saat ini Dinas Kesehatan Boyolali telah melacak kontak erat dari pasien tersebut. Dia menyebutkan untuk sementara ada enam kontak erat yang sudah diprogramkan untuk menjalani rapid test.

Data Kumulatif

Sebagaimana diinformasikan, jumlah kasus positif corona di Boyolali berdasarkan data di https://covid19.boyolali.go.id/ pada Kamis (7/5/2020) tercatat jumlah kasus positif corona sebanyak 14 orang. Tambahan satu pasien positif corona itu diduga dari Banyudono, Boyolali.

Hal itu karena per hari itu, Banyudono masuk daftar kecamatan dengan risiko sangat tinggi. Dari 14 kasus positif corona itu, 11 orang masih dirawat. Dua orang sembuh dan satu orang meninggal dunia.

Pandemi Corona, Satu Perusahaan di Sragen Mencicil THR Karyawan Hingga 10 kali

Sementara itu, dokter spesialis paru yang bertanggung jawab di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Boyolali, Nugroho, mengatakan saat ini rumah sakit tersebut merawat lima pasien positif Covid-19.

Di antaranya adalah empat kasus klaster Gowa serta satu pasien dari Juwangi. “Pekan depan kami lakukan swab ulang. Kalau dua kali swab hasilnya negatif akan kami pulangkan,” lanjut dia.

Sedangkan untuk satu kasus positif yakni anak usia 13 tahun asal Kecamatan Simo, menurut Nugroho, saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya