Solopos.com, SOLO - Sanggar Aneuk Naggroe Nusantara (Sansa) yang bermarkas di Kartasura menggandeng ribuan penari se-Soloraya untuk meramaikan acara 1001 Penari Nusantara, di Halaman Balaikota Solo, Minggu (2/2/2020).
Mereka melibatkan belasan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga kampus di Solo. Masing-masing mengirimkan 20an peserta untuk bergabung dalam acara ini.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Ahmad Dhani: Penjara Adalah Anugrah Terbaik dari Allah
Pemilihan sekolah dilakukan berdasarkan kesiapan. Tak ada syarat khusus harus piawai menari, karena setiap tempat diberi pendamping yang mengurusi keperluan peserta. Beberapa sekolah yang telah ikut berproses dengan mereka di antaranya SMP Al Abidin, SMP Muhammadiyah 1 Kartasura, SMP Al Azhar Syifa Budi, SMA Batik 1, dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta.
Persiapan acara dimulai sejak sebulan lalu. Peserta mulai latihan di sekolah masing-masing bersama pendamping. Untuk kali pertama mereka bertemu di Balaikota Solo dalam agenda latihan dan breafing massal, Minggu (29/12/2019) pagi.
Pembina acara, Hasanul Muttaqin, Minggu, mengatakan pentas 1001 Penari Nusantara ini mengusung tema Peusaboh Hatee Wareh Syedara. Tujuan agenda ini adalah tukar budaya antara Jawa dan Aceh. “Harapannya dengan ini kita semakin dekat dan saling mengenal budaya satu sama lain,” kata dia.
Catatan Kandang Terburuk Arsenal Sejak 1959
Konsep tariannya nanti berupa teater dan pentas kolosal yang menggabungkan gerak tari Jawa-Aceh. Dari Aceh, mereka membawa Tari Ratoh Jaroe, Tari Ratoh Bantai, dan Tari Seudati. Sementara, untuk gerak Jawa, mereka membawa beberapa konsep tradisi. “Yang Solo nanti Dinas Kebudayaann Solo yang menentukan,” kata dia.