SOLOPOS.COM - Gedung Bank Indonesia. (Istimewa/BI.go.id)

Solopos.com, JAKARTA – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Kamis-Jumat (17-18/11/2022), memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 0,5 bps menjadi 5,25 persen. Dengan penetapan ini, maka suku bunga acuan BI7DRR ini merupakan yang tertinggi dalam 6 tahun terakhir atau sejak Oktober 2016.

Saat itu, suku bunga acuan oleh BI ditetapkan sebesar 4,75 persen.  “Dengan mempertimbangkan ekonomi ke depan maka BI7DRR naik sebesar 0,5 basis poin,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan per November 2022, hari ini, Kamis (17/11/2022).

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Perinciannya, kenaikkan deposit rate menjadi 4,5 persen. Sedangkan suku bunga landing rate naik 50 bps menjadi 6 persen. “Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah lanjutan front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi dan memastikan inflasi inti ke depan kembali dalam sasaran 3 plus minus 1 persen lebih awal yaitu pada paruh pertama 2023,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan kenaikan suku bunga acuan untuk menjangkar ekspektasi inflasi. Targetnya inflasi inti pada 2023 akan kembali pada target sasaran 2—4 persen.  “Selain itu, kenaikan suku bunga acuan BI pada bulan ini ditujukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” katanya.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan dan Kesiapan Hadapi Badai PHK   

Josua mengatakan, tekanan pada rupiah diperkirakan masih tinggi karena terdapat potensi bank sentral Amerika Serikat (AS), the Fed, yang masih akan melanjutkan untuk menaikkan suku bunganya hingga kuartal I/2023. Sementara itu, the Fed diperkirakan akan mulai mengurangi agresivitas kenaikan suku bunga acuan, yang diperkirakan pada pertemuan FOMC Desember akan meningkat sebesar 50 basis poin.

Hal ini sejalan dengan tingkat inflasi di negara itu yang melandai ke level 7,7 persen pada Oktober 2022. “Dengan langkah kebijakan untuk menjangkar tingkat inflasi dan stabilitas rupiah, maka kondisi ekonomi Indonesia tahun depan diharapkan akan tetap resilien di tengah kondisi ekonomi global terutama negara-negara maju yang berpotensi mengalami resesi,” kata Josua.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul BREAKING NEWS – BI Naikkan Bunga Acuan BI7DRR 50 Poin, Tertinggi 6 Tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya