SOLOPOS.COM - Ilustrasi pernikahan (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO - Virus corona membuat resepsi pernikahan di sejumlah daerah ditunda. Hal ini berimbas pada bisnis sewa gedung, termasuk di Kabupaten Sukoharjo. Hal itu diungkapkan oleh pengelola Gedung Graha Mulya Sukoharjo, Ady.

Ady mengatakan bisnis sewa Gedung Graha Mulya Sukoharjo merugi senilai Rp45juta-Rp50 juta dalam sebulan lantaran penundaan acara resepsi pernikahan akibat persebaran virus corona. Acara resepsi pernikahan sebenarnya tetap digelar namun menunggu kondisi kasus transmisi lokal virus corona mereda.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Solo KLB Corona, PLN Minta Pelanggan Lapor Pemakaian Listrik Online

Dia menjelaskan tarif sewa Gedung Graha Mulya Sukoharjo selama tiga jam-empat jam senilai Rp13,5 juta. "Saya jelas merugi akibat calon pengantin menunda resepsi pernikahan selama April. Jika dihitung, kerugiannya mungkin sekitar Rp50 juta selama April 2020. Itu belum acara lain seperti arisan atau seminar," kata Ady, kepada Solopos.com, Selasa (24/3/2020).

Ada tiga calon pengantin yang telah membayar uang muka penyewaan gedung pada April. Mereka telah membayar uang muka pada beberapa waktu lalu. "Uang muka sewa gedung tidak saya kembalikan karena acara resepsi pernikahan bukan dibatalkan hanya ditunda sembari menunggu kondisi membaik," katanya.

"Kemungkinan resepsi pernikahan digelar setelah perayaan Lebaran. Bisa Juni atau Juli, tergantung pihak calon pengantin," imbuh Ady.

Corona Sragen Update: PDP Naik Jadi 3, ODP 30

Lantaran persebaran virus Corona kian masif, Ady langsung menghubungi calon pengantin dan orangtuanya untuk menunda resepsi pernikahan. Mereka tak mempermasalahkan penundaan resepsi pernikahan.

Rata-rata jumlah calon pengantin yang menyewa gedung pertemuan untuk resepsi pernikahan sekitar lima calon pengantin dalam sebulan. "Saya telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Daripada dibubarkan polisi lebih baik menunda hajatan pernikahan. Saya hubungi langsung para calon pengantin yang akan menggelar resepsi pernikahan," ujar dia.

Program 1.000 Desa Bambu Ingin Lawan Dominasi Negeri Tirai Bambu

KLB Corona

Kabupaten Sukoharjo sendiri telah menetapkan Kejdian Luar Biasa (KLB) virus corona di wilayahnya. Status itu telah ditetapkan oleh Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, seusai melaksanakan rapat koordinasi (rakor) penanganan Corona di Menara Wijaya, Senin (23/3/2020).

Status KLB corona itu tak lepas dari satu pasien asal Grogol, Sukoharjo terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien itu masih menjalani rawat inap di RSUD dr Moewardi, Kota Solo. Sementara satu pasien suspect lainnya yang juga berasal dari Grogol meninggal dunia pada pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya