SOLOPOS.COM - Ilustrasi kejahatan jalanan atau yang populer di jogja dengan sebutan klitih. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Pelaku klitih di Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, AA, 16, mengaku bukan kali pertama melancarkan aksi di jalanan bersama gerombolannya.

AA mengaku pernah melakukan aksi kejahatan jalanan atau klitih bersama gengnya di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Hal tersebut ia sampaikan di depan wartawan saat polisi melakukan pers rilis di Polres Boyolali Rabu (6/4/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Ini kali pertama jadi tersangka. Sebelumnya, [geng] pernah melakukan hal yang sama tapi saya jadi saksi. Kejadian di Ngemplak. Ditangkap polisi juga, pelakunya,” kata AA.

Baca Juga : Diduga Jadi Pelaku Klitih di Boyolali, Remaja Solo Ditangkap Polisi

AA juga mengatakan perannya saat kejadian klitih di Andong, Boyolali. Ia berperan sebagai pengeksekusi atau orang yang menyabetkan senjata tajam yang ia bawa. Ia membacokkan senjata tajam jenis samurai ke punggung dan kepala korban MZ.

Menurut keterangan polisi, korban MZ sempat menangkis sabetan samurai menggunakan tangan kanannya. Dampaknya, tangan kanan MZ terluka.

AA mengaku ia bergabung dengan gengnya sejak 2019. Saat melancarkan aksi klitih, ia bersama geng berjumlah sepuluh orang. Gerombolan itu mengendarai lima sepeda motor.

Baca Juga : Aksi Klitih di Andong Boyolali Libatkan Remaja Solo, Ini Kronologinya

Remaja asal Solo itu menyampaikan membuang senjata yang dipakai untuk melancarkan aksi klitih ke sungai. Dia menyebut samurai yang digunakan untuk melukai korban itu patah.

AA mengatakan motifnya melakukan kejahatan tersebut karena dendam. Tetapi, pelampiasan dendam tersebut dilakukan secara acak. Ia mengaku saudaranya di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pernah menjadi korban kekerasan.

Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, mengungkapkan kejadian klitih di Andong, Boyolali terjadi pada Selasa (29/3/2022). Kemudian satu pelaku, AA, dapat ditangkap pada Kamis (31/3/2022). Polisi masih memburu satu pelaku lagi, RA, 17. “Kejadian semacam modus klitih. [Ini] pasti menjadi salah satu tindakan pidana yang diprioritaskan untuk ditangani,” kata Asep.

Baca Juga : Sadis! Begini Pengakuan Remaja Solo Pelaku Klitih di Andong Boyolali

Untuk mengantisipasi kejahatan serupa, lanjut Asep, polisi telah menggiatkan patroli wilayah selama bulan Ramadan. “Patroli wilayah kami sasarannya adalah balap liar dan aksi kejahatan jalanan. Dan ini sudah kami instruksikan ke polsek-polsek jajaran,” jelasnya.

Asep mengungkapkan kejadian klitih di Boyolali pada tahun 2022 baru terjadi kali itu. Ia berharap kejadian tersebut tidak terulang. “Yang pasti kami akan mendalami keterangan tersangka. Akan kami segerakan penyelesaian perkaranya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya