SOLOPOS.COM - Babinsa Desa Jembungan Serka Joko Suprihatin harus memberikan pijatan kepada lansia agar mau divaksin Covid-19 di Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Jumat (19/11/2021). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI—Ada banyak cara yang dipakai untuk mengajak masyarakat agar mau divaksin Covid-19. Di Jembungan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, anggota Babinsa, Serka Joko Suprihatin, menawarkan pijat kepada sasaran vaksinasi yang umumnya lanjut usia (lansia) agar mau divaksin.

Saban hari, Joko selalu turut dalam rombongan tim vaksinator Covid-19 dari rumah ke rumah di Desa Jembungan. Sasaran kali ini memang difokuskan pada lansia yang belum mendapatkan vaksin.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Namun, sebagian lansia ini tidak bisa divaksin dengan pertimbangan kondisi kesehatan. Ada pula yang ogah divaksin dengan alasan takut. Khusus untuk alasan takut ini, Serka Joko memiliki trik untuk merayu lansia agar mau divaksin yakni dengan pijat.

Baca Juga: Warung Apung Dibongkar, Eceng Gondok Bertebaran di Rawa Jombor

Ia menawarkan pijat kepada lansia yang mengeluhkan badannya pegal-pegal. Joko akan memberikan pijat secara cuma-cuma asalkan para lansia ini mau divaksin.

“Alhamdulillah setelah dipijat para lansia mau divaksin,” kata Serka Joko saat ditemui wartawan seusai vaksinasi dari rumah ke rumah di Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Jumat (19/11/2021).

Joko memang dikenal pandai memijat. Keahliannya ini dipakai untuk melakukan membantu warga yang membutuhkan pijat seperti badan pegal atau kemeng.

Baca Juga: PTM Terbatas di Klaten Lancar, Kantin Sekolah Masih Tutup

Camat Banyudono, Jarot Purnama, mengatakan penyisiran terhadap warga yang belum divaksinasi Covid-19 akan terus dilakukan. Saat ini cakupan vaksinasi di wilayahnya mencapai 90,1 persen.

“Kami tetap berupaya dengan semua jajaran, Dinas Kesehatan, TNI, Polri petugas kecamatan setiap hari akan selalu berupaya dari desa ke desa, masuk door to door. Kami menyisir sekian persen yang belum tervaksinasi,” kata Jarot.

Menurut Bidan Desa Jembungan, Wakidah, rasa takut disuntik menjadi salah satu kendala dalam vaksinasi di Desa Jembungan. Untuk mengatasinya, bidan dan tim vaksinator akan mendatangi dari rumah ke rumah dengan pendekatan personal.

Baca Juga: UMK Wonogiri 2022 Disepakati Naik Belasan Ribu Rupiah

Meski demikian, ada pula lansia yang tidak bisa divaksin dengan alasan kesehatan seperti memiliki penyakit komorbid atau tekanan darah tinggi saat dilakukan skrining.

“Kalau memang harus ditunda ya ditunda.Kami akan bikin jadwal lain waktu. Seperti tadi ada yang ditunda karena hipertensi,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya