Solopos.com, SRAGEN -- Sebanyak 85 pengunjung dan karyawan di tiga toko swalayan modern di Sragen diambil sampel darahnya untuk rapid test atau tes cepat deteksi virus corona atau Covid-19, Jumat (22/5/2020).
Banyak pengunjung yang takut untuk ikut rapid test tetapi ada juga yang dengan senang hati berinisiatif ikut tes tersebut.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Rapid test tersebut dilaksanakan di Toserba Luwes Sragen dengan menjaring 26 orang pengunjung dan karyawan. Di toko swalayan Matahari Sragen tes cepat diikuti 25 orang. Sementara di toko swalayan Mitra Sragen tes diikuti 34 orang.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama sejumlah pejabat melihat langsung aktivitas pengambilan sampel darah untuk rapid test bagi para pengunjung dan karyawan toko swalayan itu.
Kabar Gembira! Dinyatakan Sembuh, 7 Pasien Covid-19 di Sragen Bisa Lebaran di Rumah
Sampel darah itu diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Lakesda) DKK Sragen. Seorang warga asal Wonorejo, Kedawung, Sragen, Kristanto, 36, mengaku senang ikut rapid test untuk mengetahui ada virus atau tidak di tubuhnya.
Kristanto ikut rapid test di Toserba Luwes. Ia datang ke Luwes untuk berbelanja kebutuhan Lebaran bersama istri dan anaknya.
Dari riwayat perjalanan, Kristanto yang bekerja sebagai berdagang perabot rumah tangga di Jakarta biasanya setiap bulan pulang. Terakhir dia pulang pada Maret lalu.
"Saat hendak kembali ke Jakarta sudah tidak bisa karena di sana sudah ramai wabah Covid-19. Sampai sekarang belum kembali ke Jakarta. Di rumah jualan semangka dan istri menjahit,” katanya.
Luwes Gading Solo Makin Ramai, Pengelola: Pembeli Tak Dilayani Jika Tidak Pakai Masker Secara Benar!
Seorang pengunjung Toko Swalayan Matahari asal Taraman, Sidoharjo, Sragen, Windarti, 45, juga dengan sukarela ikut rapid test di sela-sela belanja sepatu untuk dua orang anak yatim di Matahari.
Tidak Menakutkan
Dia baru tahu ada rapid test. Ia senang bisa ikut rapid test gratis supaya tahu sehat atau tidak. "Saya ya baru kali ini keluar rumah karena kepepet jelang Lebaran. Biasanya selalu di rumah mengandalkan sayuran dan ikan peliharaan di rumah untuk makan sehari-hari,” ujarnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prabawanto menyampaikan ada warga yang takut untuk ikut rapid test. Dia mengatakan rapid test itu tidak perlu ditakuti karena hanya ambil sampel darah dan tidak menakutkan.
“Rapid test itu untuk antisipasi persebaran virus corona. Ya, tadi di Toserba Luwes banyak warga yang takut untuk ikut rapid test,” katanya.
Tak Patuhi Protokol, Toko & Swalayan di Karanganyar Bakal Ditutup Satpol PP
Di Toko Swalayan Mitra Sragen justru ada warga yang menanyakan rapid test itu berbayar atau gratis. Begitu mengetahui gratis, warga tersebut langsung mendaftarkan kakaknya.
Warga lainnya ikut antre mendaftar untuk ikut rapid test. Hasil rapid test ini sudah bisa diketahui Jumat sore. Bagi peserta rapid test akan diberi tahu hasilnya dengan menghubungi nomor ponsel masing-masing.
"Setiap warga yang diambil sampel darahnya dimintai alamat lengkap dan nomor telepon,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Jumat.