SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani. Foto diambil Senin (20/3/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah Kabupaten Sukoharjo memberikan surat edaran berisi imbauan terkait Bulan Ramadan. Pemkab mengimbau di antaranya penutupan usaha hiburan umum selama tujuh hari awal dan tujuh hari akhir Bulan Ramadan. Selain diimbau adanya penyesuaian jam operasional selama ibadah puasa berlangsung.

Imbauan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Imbauan Operasional Hiburan Umum, Restoran dan Rumah Makan di Bulan Ramadan 1444 H/2023 M. Surat tersebut ditandatangani Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, tertanggal Selasa (21/3/2023) dengan nomor surat 556/1377/III/2023.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam surat edaran tersebut, Bupati Etik juga mengimbau jam operasional tempat hiburan umum pada siang hari ditiadakan alias ditutup. Sementara jam buka malam hari diimbau beroperasi pada pukul 20.30-24.00 WIB.

Imbauan jam operasional itu ditujukan pada jenis usaha kafe/pub/diskotik/hiburan malam. Selain itu juga pada jenis usaha karaoke, pusat kebugaran (SPA/Rumah pijat), pusat permainan (game center), hingga billiard.

Sementara dalam imbauan di poin lain Bupati Etik meminta restoran dan rumah makan tidak membuka usaha secara transparan atau terbuka. Imbauan tersebut diberikan untuk menghormati umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa.

“Dimohon kepada pengusaha hiburan umum, restoran, dan rumah makan melaksanakan dan mentaati surat edaran ini,” tulis surat edaran tersebut dalam poin keempat.

Warung Mbah Karto Tutup

Sementara itu dalam penelusuran Solopos.com, Kamis (23/3/2023), beberapa warung makan seperti Rumah Makan Ayam Goreng Mbah Karto Tembel di Sukoharjo kota memilih tutup selama tiga hari di awal puasa. Tak sedikit pula warung makan lain yang memilih tutup dan kembali buka pada Senin (27/3/2023) mendatang.

Sementara di beberapa usaha lain seperti kafe hingga warung makan memilih memundurkan jam operasional. Tak sedikit pula yang berupaya memanfaatkan momentum Ramadan untuk meraup cuan dengan beradu paket menu berbuka puasa.

“Kalau tutup total susah juga ya karena kan keperluan kita setiap hari ada dan tidak bisa ditunda. Ya ngalahi [mengalah] mundur jam bukanya saja biar tetap ada pemasukan saat orang beli untuk buka puasa,” ujar salah satu pemilik warung matang di Gentan, Kecamatan Baki,  Sri Supatmi, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis.

Dia mengaku memilih tetap membuka warung makannya lantaran pada awal puasa banyak warung yang tutup. Sri membuka warung nya di siang haru namun tak terlalu terbuka.

Di sisi lain Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau seluruh pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) tidak menyelenggarakan acara buka puasa bersama atau bukber saat Ramadan. Begitu bula dengan gelar griya atau open house pada Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah, Presiden tidak menyarankannya. Menurut Jokowi, pembatasan tersebut perlu dilakukan meski perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia terus membaik.

“Untuk pejabat dan pegawai pemerintah, kami masih melarang untuk melakukan buka puasa bersama dan juga open house,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers terkait kebijakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dan Panduan Protokol Kesehatan Ramadan dan Idulfitri di Jakarta, Rabu (23/3/2022), dilansir Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya