SOLOPOS.COM - Para warga berdialog di depan Balai Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Jumat (15/7/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Desa Jambeyan yang terletak di wilayah Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, memiliki julukan sebagai desa 1.000 bukit. Julukan ini terasa sangat pas karena banyak bukit di desa itu.

Desa yang terletak di kaki Gunung Lawu itu memiliki 23 bukit. Yang bikin unik, setiap bukit itu memiliki nama tersendiri. Salah satu bukit yang paling dikenal, terutama di kalangan remaja bernama Bukit Cinta. Lokasinya di sebelah utara Waduk Gebyar.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Pembahasan soal banyaknya bukit Desa Jambeyan itu mencuat dalam diskusi santai yang diinisiasi Pemerintah Desa (Pemdes) Jambeyan bersama Yayasan Palapa Mendira Harja Sragen, Jumat (15/7/2022). Diskusi yang digelar di Balai Desa Jambeyan, tersebut dihadiri Pejabat Kepala Desa Jambayen, Dul Majid, dan tokoh masyarakat setempat. Diskusi itu mengambil tema Sejarah Jambeyan dan Sejarah Kerajaan Powan.

Seorang tokoh masyarakat Desa Jambeyan, Sugiyono, menyampaikan ada banyak bukit yang ada di wilayah Jambeyan. Bukit-bukit itu mengelilingi desa mulai dari timur kembali ke timur lagi.

Baca Juga: TPU SI Sragen Diyakini Berusia 178 Tahun, Ini Cerita Di Baliknya

Setiap bukit memiliki nama-nama yang unik dan ada bukit yang masih angker. Saking banyaknya bukit, menurutnya Desa Jambeyan layak dijuluki Desa 1.000 Bukit.

“Dari timur itu ada Kali Sawur. Di sungai itu ada lokasi yang namanya Lumpatan Kidang. Ada semacam penyeberangan dari batu untuk menyeberangi Sungai Sawur. Lokasi itu dekat dengan Kedung Babahan, yakni kedung sungai yang dalam,” ujarnya.

Nama-Nama Unik

Sugiyono menerangkan dari timur ada bukit bernama Gunung Kendil, kemudian Gunung Mul, Gunung Sari, Gunung Geger, Gunung Tugel, Gunung Kukusan, Gunung Pondok, Bukit Kandangan, Gunung Semut, dan Bukit Bodangan.

Lalu ada Bukit Tuk Kukung, Bukit Padas Jalakan, Bukit Watu Lumbung, Bukit Cinta, Bukit Kebun Jambu, Gunung Kepok, Gunung Kunci, Bukit Miri Beruk, Bukit Ngaluwen, Gunung Bulu, Gunung Gede, Gunung Grenjengan, dan Gunung Bentul.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Kenapa Sragen Disebut Bumi Sukowati

Total ada 23 bukit yang teridentifikasi. Dia mengatakan sebenarnya masih ada bukit lain tapi belum diketahui namanya.

“Di Gunung Mul itu ada tugu triangulasi setinggi 50 cm. Kemungkinan di bukit itu ketinggiannya sekitar 400-an meter di atas permukaan laut. Sementara Bukit Tugong itu sebenarnya Watu Gong. Dari cerita simbah-simbah dulu, katanya, sering terdengar suara gamelan dari arah bukit itu,” katanya.

Sedangkan Padas Jalakan, menurut Sugiyono, di lerengnya ada lubang yang sering jadi sarang buruk jalak dan alap-alap. Tetapi itu dulu, sekarang tidak ada lagi. Kemudian ada Bukit Watu Lumbung yang sering diberi seikat padi oleh petani yang lewat di tempat itu.

Baca Juga: Sedekahan, Tradisi Usai Panen di Petilasan Sunan Kalijaga di Sragen

“Ada juga Bukit Cinta yang sering dipakai anak-anak muda yang nongkrong. Ada juga Kebun Jambu, dulu banyak pohon jambu klutuk dan jambu mete. Ada juga cerita dua kakak beradik yang hilang setelah mandi di Sungai Sicinde setelah tiga hari ditemukan di Bukit Miri Beruk. Di bukit itu masih angker dan hewannya besar, tidak umum besarnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya