SOLOPOS.COM - Anak-anak keluarga Manurung. (Youtube/Melaney Ricardo)

Solopos.com, SOLO-Agar tidak jatuh mental, anak-anak keluarga Manurung memiliki kiat menghadapi perundungan orang lain. Mereka mengaku sering di-bully lantaran punya bentuk fisik berbeda dibandingkan orang lain.

Salah satu anggota keluarga Manurung, Yuni, mengakui kerap mendapatkan perundungan dari orang lain. Hal senada juga diungkapkan Surya, satu-satunya cowok di keluarga asal Medan tersebut.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Kendati mendapatkan perundungan di masa kanak-kanak, anak-anak keluarga Manurung yang viral di Tiktok ini punya kiat menghadapinya. Hal ini diungkapkan mereka di kanal Youtube Melaney Ricardo yang diunggah pada Minggu (13/2/2022). Acara bincang-bincang itu menghadirkan tiga anak yaitu Surya, Yuni, dan Tiur.

Baca Juga: Viral di Tiktok, Begini Perasaan Keluarga Manurung

“Yuni terlahir berbeda bagaimana kamu menghadapinya?” tanya Melaney Ricardo di kanal Youtube Melaney Ricardo berjudul Tidak Pernah Kami Bertanya Kepala Allah, Knp Ya Allah pada Senin (14/2/2022).

“Waktu kecil orang kan nggak mengenal kita. Kalo waktu kecil itu kadang pas main ada orang kok gitu kali, eh kok gitu mukanya. Mereka nengok kita sampai lamaaa banget sampai kayak ke ujung dunia gitu,” tutur Yuni yang mengaku berusia 25 tahun.

Saat menghadapi perundungan orang lain, anak-anak keluarga Manurung selalu mengingat pesan ayah mereka. Ayah mereka mengajari mereka supaya sabar. “Ya mau nggak mau kudu dihadapin. Karena ayah kami mengajari kami jangan pernah melawan takdir. Maksudnya jangan pernah menyalahkan Allah, jangan pernah bertanya: kenapa sih?” tutur Yuni lagi.

Kendati demikian sebagai manusia biasa ada kalanya Yuni juga bertanya kepada Tuhan. “Pernah juga melewati masa-masa bertanya, kenapa yaa… biasanya pas capek. Tapi yang bikin semangat lagi adalah senyuman orang tua. Karena dalam hatiku aku pingin membahagiakan orang tua. Ayah kami pernah bilang sabar nak, nanti ada masanya kalian akan bahagia  dan Alhamdulillah keviralan ini menaikkan derajat kami, derajat orang tua,” tuturnya.

Baca Juga: Viral Amplop Kondangan Dibuka di Tempat, Ternyata Tradisi Daerah Ini

Terkait jodoh, baik Surya maupun Yuni mengaku pasrah. Jika tidak diberi jodoh, mereka mengaku tidak apa-apa. Karena fokus mereka adalah membahagiakan orang tua.

“Saat sekolah kami boleh berteman dengan siapa saja tapi hindari baperan. Orang tua bilang kalo jodoh enggak kemana-mana. Tapi kalo enggak jodoh kemana pun kita kejar kalo bukan jodoh kita ya tetap pergi,” tutur Yuni menirukan ucapan ayahnya.

Hal senada juga diungkapkan Surya. Pria berusia 29 tahun itu mengenang di masa-masa sekolah dulu juga pernah mendapatkan perundungan gara-gara memiliki bentuk fisik berbeda. “Aku hadapi santai aja. Sabar aja.  Orang biasanya lebih ke fisik, eh kok mukanya kyk gitu… enggak pernah di depan langsung, agak jauhan tapi tetap denger,” tutur pria yang pernah jadi kuli bangunan dengan upah Rp85.000 per hari itu.

Baca Juga: Kearifan Lokal Sirkuit Mandalika, Ada Pemandangan Kerbau Makan Rumput

Terkait jodoh, Surya juga mengaku pasrah. Bahkan Surya pernah beberapa kali menaksir wanita namun dia tak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaannya. “Rasa suka ada tapi aku enggak berani nembak karena dengan keadaanku gini. Belum pernah sekali pun menyatakan cinta pada cewek. Dan jodoh kalo memang enggak ada jodohnya ya enggak apa-apa,” tutur Surya yang kini bekerja sebagai content creator itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya