SOLOPOS.COM - Ilustrasi rehab rumah tidak layak huni (RTLH). (Dok)

Solopos.com, SUKOHARJO — Penanganan rumah tak layak huni (RTLH) di Sukoharjo membutuhkan kerja sama dari semua pihak. Sejauh ini, mengacu data November 2021, masih ada sekitar 11.542 unit RTLH tersebar di semua kecamatan di Sukoharjo menunggu bantuan untuk direhab.

“Permasalahan RTLH diharapkan APBDes [Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa] juga ikut membantu untuk menyelesaikan, selain itu CSR [corporate social responsibility] dari pengembang perumahan juga telah ditambahkan sebagai syarat permohonan surat izin perumahan,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Sukoharjo, Taufik Aditama, ketika ditemui Solopos.com, Kamis (24/3/2022), di kantor DPKP, Menara Wijaya Lantai VI, Jl. Jend. Sudirman, Gabusan, Jombor, Bendosari, Sukoharjo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dia menjelaskan saat ini ada 172 unit RTLH mendapatkan bantuan rehab rumah melalui Dana Bantuan Keuangan (Bankeu) yang rencananya cair pada April 2022. Namun 30 di antaranya memilih mundur karena penerima bantuan belum siap pendanaan dan juga ada beberapa rumah tidak lolos validasi terkait kriteria penerima bantuan RTLH.

Baca juga: Butuh Bantuan! Di Sukoharjo Masih Ada 11.524 Rumah Tak Layak Huni

“Bantuan RTLH ini kan hanya stimulan, jadi penerima bantuan harus mempersiapkan pendanaan sisanya. Misalkan keseluruhan rehab RTLH dibutuhkan dana Rp40 juta, dari CSR hanya memberikan Rp15 juta, sisanya swadana dari masyarakat sendiri,” terangnya.

Membeli Material Bangunan

Lebih lanjut, dia menguraikan berdasarkan dari validasi data yang telah disusun pada November 2021, RTLH tersisa sebanyak 11.542 unit. Namun dalam perjalanannya ada beberapa pengembang yang telah memberikan bantuan rehab RTLH, tetapi tidak melakukan konfirmasi kepada DPKP.

“Pengembang ada yang ikut membantu [pembangunan RTLH] tapi tidak konfirmasi, jadi tidak terdata, takutnya tidak sesuai kriteria atau sasaran,” jelasnya.

Lebih lanjut, Taufik menjelaskan Pemkab Sukoharjo tahun ini mengalokasikan anggaran program rehab RTLH sebanyak 146 unit. Setiap keluarga tak mampu, ungkap dia, menerima bantuan senilai Rp15 juta untuk membeli material bangunan.

Baca juga: ASN di Sukoharjo Ketir-Ketir Tambahan Penghasilan 3 Bulan Belum Cair

Selain itu, ada bantuan rehab RTLH sebanyak 100 unit dari Bank Jateng. Tak hanya itu, ada 18 unit rumah baru dibangun dengan dibiayai anggaran dari Pemprov Jawa Tengah sekitar Rp35 juta untuk masing-masing rumah.

“Untuk yang 18 unit saat ini sudah pembangunan fondasi. Kalau CSR dari Bank Jateng untuk tahun ini pendanaan Rp15 juta masing-masing unit rumah,” katanya.

Camat Bendosari, Rohmadi, menyatakan harapannya supaya tidak ada lagi RTLH di tahun depan. Di Bendosari sendiri masih ada 736 unit RTLH berdasarkan data yang dihimpun dari DPKP.

“Harapannya tidak ada lagi RTLH di tahun depan, dengan maksud masyarakat kemampuan ekonominya sudah meningkat, sudah bisa melakukan swadana untuk pembangunan rumah, jadi tidak perlu mendapatkan lagi bantuan,” terangnya saat ditemui di kantor kecamatan setempat di Pojok, Mulur, Bendosari.

Baca juga: Sip, 18 Keluarga Miskin Sukoharjo Dapat Bantuan Pembangunan Rumah Baru

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya