SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Puluhan investor bakal diundang untuk pengembangan kawasan pariwisata di Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Dengan adanya pemodal yang masuk, kawasan wisata pantai tersebut bisa semakin berkembang.

Pemkag Gunungkidul akan mengundang puluhan investor dalam kegiatan pemaparan investasi untuk pengembangan kawasan pesisir di Kapanewon Saptosari pada 9 November 2022.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Kepala Bidang Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Gunungkidul, Kartini, mengatakan pihaknya telah membuat kajian mengenai investasi di tiga pantai di Kalurahan Kanigoro, Kapanewon Saptosari. Ketiga pantai yang bakal dikembangkan adalah Ngrenehan, Dadapayam, dan Ngobaran.

Namun, kata dia, hingga saat ini belum ada investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya di tiga pantai tersebut. Untuk itu, DPMPTSP Gunungkidul berencana melakukan temu bisnis dengan mengundang sedikitnya 20 investor.

Baca Juga: Anggarkan Rp17 Miliar, Kemenaker Bangun Balai Latihan Kerja di Bantul

“Sudah kami agendakan dan rencananya diselenggarakan di kantor Sekretariat Daerah pada 9 November mendatang,” kata Kartini, Minggu (23/10/2022).

Kartini menjelaskan sebenarnya pertemuan dengan para investor itu digelar pada September lalu. Namun, dalam perkembangannya, pertemuan itu diundur karena masih harus menyelesaikan kajian tentang pengembangan tiga pantai itu.

“Mudah-mudahan berjalan lancar dan nantinya kami siap membantu dalam proses perizinan,” katanya.

Dia menjelaskan, berdasarkan kajian yang dibuat, pengembangan tiga pantai ini memiliki konsep yang berbeda-beda. Sebagai contoh, di Pantai Ngrenehan dikembangkan dengan konsep glamping camp; Dadapayam berkonsep resort dan di Pantai Ngobaran dengan model cottage.

Baca Juga: 6 Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Ngandong Gunungkidul

Ia memastikan rencana investasi tidak akan mengganggu usaha dari masyarakat. Hal ini tak lepas dari lokasi pembangunan yang telah ditentukan serta pemanfaatan menggunakan tanah milik masyarakat dengan cara dibeli.

“Ya kami tawarkan adalah tanah milik masyarakat dan konsepnya sudah ada. Termasuk luasan untuk pembangunan,” katanya.

Menurut Kartini pembuatan kajian tidak dilakukan dengan sembarangan karena sudah melalui koordinasi lintas sektor. Ia berdalih konsep disesuaikan dengan peraturan mulai dari tata ruang hingga masalah sempadan pantai sehingga tidak menyalahi aturan.

“Sudah kami koordinadikan dengan Dinas Lingkungan Hidup, Badan Pertanahan Nasional hingga Dinas Pertanahan dan Tata Ruang,” ujarnya.

Baca Juga: Tidak Hanya Bali, Salatiga Juga Punya Perajin Ogoh-Ogoh

Kartini berharap proses ini berjalan lancar sehingga upaya pengembangan kawasan pesisir selatan dapat seperti yang diharapkan. “Untuk investasi di sektor selatan sudah mulai menggeliat dan akan terus kami kembangkan,” katanya.

Anggota DPRD Gunungkidul dari Fraksi PDI Perjuangan, Tejo Ariwibowo tidak mempermasalahkan rencana pemkab untuk menawarkan tiga pantai di Gunungkidul ke investor. Meski demikian, ia mengigatkan agar proses bisa sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Sepanjang untuk kepentingan pengembangan wisata di Gunungkidul, tidak ada masalah,” kata Tejo.

Menurut dia, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya, proses pengembangan harus melibatkan warga lokal sehingga tidak menjadi penonton di wilayah sendiri.

“Ini berlaku pada saat proses pembangunan dan juga pas beroperasi. Jadi ada partisipasi masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Pemkab Gunungkidul Bakal Undang Puluhan Investor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya