SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja memasang instalasi Internet untuk program Internet desa di wilayah Desa Tanggan, Gesi, Sragen, belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN—Pemerintah Desa (Pemdes) Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen, menjadi rujukan desa lain terkait program internet desa. Program ini kerja bareng antara Pemdes Tanggan dengan Tim jaringan Telekomunikasi (JT) Sukowati.

Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Maju Makmur Desa Tanggan, Gesi, Sragen, Ali Mashudi, menyebut lima desa yang sudah studi banding yakni Tlogotirto, Mojopuro, Pagak, dan Ngargotirto dari Kecamatan Sumberlawang. Selain itu ada juga Desa Mojorejo dari Kecamatan Karangmalang. Ali menjelaskan mereka belajar tentang pengembangan Internet desa oleh BUMDesa.

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

“Mereka menanyakan tentang Internet desa, sejarahnya, modalnya, kebutuhan investasi dana, dan pengembangan ke pelanggan. Seluruh desa berminat untuk mendirikan Internet desa dan akan segera MoU. Untuk pelanggan Internet desa di Tanggan sudah 185 orang dan enam pendaftar baru. Nah, JT Sukowati itu menjadi avails [penjamin] yang dipercaya oleh pihak ketiga,” kata Ali.

Baca juga: Wow! Tambahan Penghasilan Sekda Sragen Capai Rp18 Juta/Bulan

Kembangkan Sayap

JT Sukowati lahir di Tanggan dan ditunjuk Kepala Desa (Kades) Tanggan untuk menjalankan program Internet desa. Pelaksana Tim JT Sukowati, Jarwanto, mengatakan JT Sukowati merupakan avalils BUMDesa Tanggan. Dia mengatakan program Internet desa di Tanggan masih dikelola JT Sukowati. Nantinya diserahkan kepada BUMDesa Tanggan.

“Kami bergerak untuk ke luar Desa Tanggan. Dari hasil usaha di luar desa itu nanti, kami akan memberikan kontribusi pendapatan bagi Pemdes Tanggan. Selama ini kami sudah MoU dengan tiga desa, yakni Desa Ngargotirto Sumberlawang, Gabugan dari Kecamatan Tanon, dan Mojorejo dari Kecamatan Karangmalang. MoU terkait program Internet desa itu mengatur tentang sharing pendapatan dan investasi atas pelaksanaan program itu,” jelas Jarwanto.

Jarwanto menyebut nilai investasinya bisa menapai Rp300 juta dengan target pelanggan mencapai 200 orang per desa. Dari MoU di tiga desa itu, sebut dia, memiliki kesepakatan investasi yang berbeda-beda. “MoU itu dilakukan antara BUMDesa desa setempat dengan JT Sukowati,” katanya.

Baca juga: Dapat Rp1,4 Miliar, Kadangsapi Peroleh Dana Desa Tertinggi di Sragen

Direktur BUMDesa Mojorejo, Karangmalang, Ady Sriyono, mengaku sudah tanda tangan MoU dengan JT Sukowati terkait dengan program Internet desa. Ady memiliki gagasan untuk pengembangan Internet di desanya supaya masyarakat mudah mengakses layanan Internet berkualitas dan berdampak pada pendapatan asli desa (PADesa).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya