SOLOPOS.COM - Ilustrasi (treasuringwellness.abmp.com)

Ilustrasi (treasuringwellness.abmp.com)

Ilustrasi (treasuringwellness.abmp.com)

Solopos.com, JAKARTA – Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) menilai kelas akselerasi hingga saat ini masih dibutuhkan untuk melayani kebutuhan pendidikan bagi siswa-siswa jenius atau berbakat. “Terkait rencana Kemendikbud yang akan menghapus kelas akselerasi pada 2015 nanti, saya kira kelas akselerasi masih diperlukan,” kata Sekjen FGII, Iwan Hermawan, Senin.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ia mengatakan pada acara Revisi UU Sistem Pendidikan Nasional yang dilaksanakan di Bali beberapa waktu lalu pihaknya mengusulkan jika kelas akselerasi dihapus maka sistem jenjang pendidikan dasar dan menengah agar tidak terlalu lama. “Waktu itu kami usulkan semestinya SMP itu direduksi saja, kalau direduksi maka pendidikan dasar tujuh tahun dan pendidikan menengah tiga tahun, sehingga sekolah itu 10 tahun saja. Ini dilakukan karena menurut kami jenjang pendidikan di kita terlalu lama,” kata dia.

Menurut dia, kelas akselerasi menjadi salah satu wadah bagi anak jenius atau berbakat di Indonesia untuk mendapatkan pendidikan. Akan tetapi, lanjut Iwan, kelas akselerasi harus bisa memenuhi kebutuhan psikologis anak jenius agar tetap bisa berinteraksi dengan teman sebayanya. “Kelas akselerasi itu jangan sampai menghilangkan masa sosial si anak di sekolah. Jangan sampai karena ikut akselerasi maka akan timbul gangguan psikologis pada anak tersebut,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya