SOLOPOS.COM - Ilustrasi gula (Guardianlv.com)

Solopos.com, SRAGEN — Defisit kebutuhan gula konsumsi secara nasional saat ini masih mencapai 600.000-700.000 ton per tahun.

Defisit gula konsumsi tersebut disebabkan karena kebutuhan gula konsumsi nasional mencapai 3 juta ton per tahun sementara produksi gula di Indonesia baik negeri dan swasta baru mencapai 2,3 juta-2,4 juta ton per tahun.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Penjelasan tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima, saat kunjungan kerja spesifik di Pabrik GulaPabrik Gula Swasta Diajak Dukung Swasembada Gula (PG) Mojo Sragen, Kamis (14/11/2019).

Aria Bima bersama 15 anggota Komisi VI diterima Deputi Bidang Usaha Industri, Agro, dan Farmasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kemen BUMN) Wahyu Kuncoro, Direktur Produksi dan Pengembangan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (holding) Mahmudi, Direktur Utama PTPN IX Iryanto Hutagaol, dan sejumlah pimpinan BUMN di Aula PG Mojo Sragen.

“Persoalan gula ini tidak lepas dari target lima tahun menuju swasembada pangan. Kami ingin mencukupi kebutuhan gula nasional dengan produksi sendiri. Kebutuhan 3 juta ton per tahun itu ditutup dari produksi gula BUMN mencapai 1,4 juta ton dan produksi gula swasta 1 juta ton sehingga masih defisit 600.000 ton per tahun. Defisit itu saat kondisi normal kalau intensitas hujan tinggi maka produksinya bisa turun di 2,3 juta ton per tahun sehingga defisit bisa mencapai 700.000 ton per tahun,” jelas Aria Bima saat ditemui wartawan seusai dialog dengan Kementerian BUMN.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menyampaikan defisit ditutup dengan kebijakan impor gula.

Aria menjelaskan impor dimaksud buka ditenderkan tetapi diambil kebijakan politik dengan menyerahkan impor itu kepada para importir produsen gula konsumsi agar keuntungannya bisa digunakan untuk pengembangan off farm dan on farm bersama Sosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI).

Off farm adalah proses komersialisasi hasil-hasil budidaya pertanian tebu dalam bentuk pabrik atau produsen. On farm adalah seluruh proses yang berhubungan langsung dengan proses budidaya pertanian tebu dalam hal ini petani bersama lahannya.

Aria menyampaikan Komisi VI berkomitmen untuk menjaga defisit itu jangan sampai bertambah dengan melakukan revitalisasi off farm (pabrikan) dan on farm (perkebunan) milik BUMN, salah satunya dengan pemberian penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp1 triliun pada 2015 kepada PTPN III (holding).

Dana PMN tersebut salah satunya digunakan untuk merevitalisasi PG Mojo senilai Rp225 miliar yang dimulai proyeknya pada 2017 dan ditargetkan selesai pada 2019 ini.

Aria menginginkan bagaimana revitalisasi 43 PG di bawah BUMN itu tanpa harus mengganti 100% mesinnya. Di sisi lain, ujar dia, ada kebijakan penurunan standar international comission for uniform methods of sugar analysis (ICUMSA) di bawah 200 untuk gula konsumsi dan di atas 200 untuk gula industri.

“Lima tahun ke depan untuk menuju swasembada gula konsumsi dibutuhkan revitalisasi secara bertahap terhadap 43 PG. Rendemen gula yang stagnan di angka 6% bisa naik menjadi 7%-8% pascarevitalisasi seperti yang terjadi di PG Mojo. Revitalisasi itu dilakukan lewat PMN dan lewat pinjaman pihak ketiga. Saya berani jamin kebijakan itu tidak ada rugi karena permintaan gula nasional itu mencapai 3 juta ton/tahun,” ujarnya.

Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN III (Holding), Mahmudi, menjelaskan ada tujuh PTPN yang mengelola PG dan lima PTPN di antaranya mendapat PMN senilai Rp3,5 triliun pada 2015.

Dia mengatakan PMN itu digunakan untuk mendorong revitalisasi PG selama 2015-2019 dan baru PTPN VII dan PTPN XII yang sudah selesai revitalisasi 100%.

“Kalau revitalisasi selesai di 2020 maka proyeksi produksi gula bisa mencapai 1,2 juta ton. Revitalisasi ini menjadi kekuatan bersama petani,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya