SOLOPOS.COM - Wisatawan mencoba Jembatan Girpasang sambil menikmati suasana sejuk pegunungan di Kemalang, Klaten. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso).

Solopos.com, KLATEN — Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten meminta pengelola objek wisata di lereng Gunung Merapi tetap disiplin menaati protokol kesehatan (prokes). Di tengah potensi bahaya erupsi dan di tengah pandemi Covid-19, jembatan gantung dan gondola Girpasang tetap dibuka untuk masyarakat umum.

Sebagaimana diketahui, jembatan gantung Girpasang berlokasi di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten. Jembatan senilai Rp3,2 miliar menghubungkan Dukuh Girpasang dengan Dukuh Ngringin.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Jembatan gantung Girpasang diresmikan Ketua DPR RI, Puan Maharani, Kamis (20/1/2022) sore. Jembatan gantung membentang sejauh 120 meter di atas jurang sedalam 150 meter dengan lebar jembatan1,8 meter. Jembatan itu menghubungkan Dukuh Girpasang dengan Dukuh Ngringin.

Selain jembatan gantung, pengunjung juga bisa mengakses ke Girpasang melalui jalan setapak di tepi jurang. Jalan ini dikenal dengan 1.001 anak tangga. Pengunjung di Girpasang juga bisa menumpang gondola yang berada di sisi jembatan gantung Girpasang.

Baca Juga : Menikmati Secangkir Kopi Balerante dan Pemandangan Merapi di Klaten.

“Kami berikan informasi ke pengelola desa untuk tetasp waspada dengan potensi bahaya erupsi Merapi. Kami juga mengingatkan agar menerapkan prokes ketat. Ketentuan pembatasan pengunjung 25 persen dari kapasitas pada PPKM level 3. Saat ini kasus Covid-19 di Klaten cenderung melandai,” kata Kepala Disbudporapar Klaten, Sri Nugroho, kepada Solopos.com, Selasa (15/3/2022).

Nugroho mengakui destinasi wisata di Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang sering didatangi pengunjung. Terlebih saat memasuki akhir pekan.

“Girpasang tetap dikunjungi wisatawan meski jumlah pengunjung akhir pekan lalu menurun dibandingkan sebelumnya. Kondisi itu dipengaruhi faktor cuaca yang kerap hujan,” katanya.

Baca Juga : Ngeri! Masih Berasap, Pasir Vulkanik Merapi Malah Buat Mainan.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Subur, mengatakan jumlah wisatawan yang datang ke desanya tak terpengaruh dengan erupsi yang terjadi beberapa waktu lalu. Awan panas guguran Gunung Merapi beberapa kali terjadi pada Rabu (9/3/2022) malam hingga Kamis (10/3/2022) dini hari.

“Di Tegalmulyo tidak ada dampak hujan abu [saat terjadi erupsi beberapa waktu lalu]. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Tegalmulyo mencapai 3.000-3.500 orang, Minggu (13/3/2022),” katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com di Pemkab Klaten, jumlah kumulatif kasus Covid-19 mencapai 610 kasus hingga, Senin (14/3/2022). Di samping itu, terdapat penambahan 106 kasus baru dan sebanyak 119 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh. Sedangkan angka kematian karena Covid-19 mencapai delapan orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya