SOLOPOS.COM - Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, bersama N, istri tersangka pembunuhan siswi SMP di Grogol, di Mapolres Sukoharjo, Jumat (3/2/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, mengatakan pihaknya belum menemukan jaringan prostitusi dalam kasus pembunuhan EL, 15, siswi SMP asal Grogol pada Selasa (24/1/2023) lalu. Transaksi prostitusi itu dilakukan antara korban dan tersangka, Nanang Tri Hartanto, tanpa perantara.

Sementara itu, kejahatan Nanang bukan hanya membunuh tersangka dengan sadis. Ia bahkan lebih dulu tega menjual istrinya kepada laki-laki hidung belang demi mendapatkan uang. Nanang juga tega melakukan kekerasan anaknya yang masih balita.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Saat ditemui di Mapolres, Jumat (3/2/2023), Kapolres mengatakan sudah tujuh saksi diperiksa dalam kasus pembunuhan dengan tersangka Nanang Tri Hartanto, 21, tersebut. Istri tersangka yang berinisial N, 18, pun ikut diminta keterangan penyidik. N beberapa waktu terakhir ini tinggal di Kalimantan demi kabur dari suaminya.

Istri tersangka diketahui sempat mengunggah video kekerasan Nanang terhadap anaknya yang dilakukan pada November 2022 lalu. Video kekerasan itu diunggah seusai Nanang ditangkap Polres Sukoharjo di Jawa Timur.

“Tentunya keterangan dari beliau akan kami periksa dan selidiki lebih lanjut apakah juga dilengkapi alat bukti lain sesuai proses hukum berlaku. Akan ada tindak lanjut dari penyidik,” tegas Kapolres.

Kapolres mengatakan jika memang dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terbukti hal tersebut akan mengarah ke perkara berbeda. Sehingga tersangka bisa saja mendapat ancaman hukuman tambahan.

Sementara itu istri tersangka N, 18 yang sedang mengandung lima bulan itu mengatakan tersangka tak hanya melakukan kekerasan tetapi juga menjual istrinya.

“Saya kerja [menjual diri] sudah 1,5 tahun setiap ada tamu harus setor ke dia [tersangka]. Dia juga selalu menunggu di hotel [tempat bertemu dengan para tamu] sebagai mucikari,” kata N di Mapolres Sukoharjo.

Kabur ke Kalimantan

Perempuan yang putus sekolah sejak kelas VIII SMP itu mengaku memilih lari ke Kalimantan sejak Senin (9/1/2023) demi menyelamatkan diri. Dia mengaku tak memiliki kenalan dan nekat lari dengan membawa anaknya yang baru berusia 3 tahun.

N mengatakan sempat mencari perlindungan di rumah Ketua RT saat berada di Kalimantan. Sebelumnya dia juga sempat tidur di jalan demi menyambung hidup saat masih bersama Nanang di Kartasura, Sukoharjo.

Selama dua tahun di Kartasura, N mengatakan Nanang mengemis dengan menjadi manusia silver namun hanya berjalan selama dua bulan.

Setelah merasa cukup memiliki uang dia memilih menyewa indekos di Kartasura. Namun Nanang tak mau lagi bekerja hingga menyuruh sang istri menjual diri dengan target perolehan Rp1 juta per hari.

Kini N memilih menyerahkan kasus bejat suaminya itu ke ranah hukum. Dia bahkan tak mempermasalahkan jika sang suami harus sampai dihukum mati.

“Pelajaran buat dia agar tidak menyianyiakan perempuan. Kalau saya sudah tidak peduli akan diproses seperti apa. Saya juga sedang mengajukan proses cerai,” ungkap N penuh dendam.

Pembunuhan EL diketahui bermotifkan rasa jengkel pelaku terhadap korban yang tak melayaninya sesuai kesepakatan. Kronologi kejadian, sebelum pertemuan, pelaku dan korban melakukan transaksi secara online melalui aplikasi MiChat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya