SOLOPOS.COM - Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Andryansyah Rithas Hasibuan, Rabu (29/12/2021), saat menjelaskan laporan dugaan penganiayaan yang menyebabkan seorang siswi SD meninggal dunia. (Arif Fajar S)

Solopos.com, PURWODADI — Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Grobogan berencana melakukan autopsi jenazah Sherly Margareta, siswi kelas VI SDN 5 Karangrejo, di Kecamatan/Kabupaten Grobogan, guna mengetahui penyebab kematian korban.

Bocah perempuan berusia 12 tahun tersebut meninggal pada Rabu (22/12). Sebelumnya sudah mengeluh sakit seusai pulang dari merayakan ulang tahun temannya.Ada dugaan kematiannya akibat penganiayaan, sehingga orang tuanya melapor ke Polres Grobogan.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Kapolres Grobogan AKBP Benny Setyowadi melalui Kasat Reskrim AKP Andryansyah Rithas Hasibuan mengatakan, bahwa pihaknya sudah menerima aduan atau laporan tersebut. Saat ini sedang melakukan tahap penyelidikan kasus dugaan penganiayaan itu.

“Saat ini kami sedang mendalami apakah betul korban merupakan korban penganiayaan atau bukan. Untuk membuktikan hal tersebut, tengah dilakukan penyelidikan. Yakni tahap memeriksa saksi-saksi, termasuk nanti melaksanakan autopsi jenazah korban,” jelas AKP Hasibuan, Rabu (29/12/2021).

Baca juga: Terungkap! Pembunuhan Balita di Demak Terkait Peredaran Uang Palsu

Untuk saat ini, lanjut Kasat Reskrim, pihaknya dalam tahap melakukan klarifikasi dengan memeriksa beberapa saksi. Termasuk teman dari korban, juga saksi lain yang mengetahui kejadian ini.

“Nantinya juga kami akan memeriksa saksi lain yang tahu kejadian ini. Seperti bidan desa atau tukang pijet yang mengobati korban. Tidak menutup kemungkinan pihak sekolah juga akan kita mintai keterangan,” kata Kasat Reskrim.

Orang tua Sherly didampingi kuasa hukumnya melaporkan kejadian tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Grobogan, Senin (27/12) malam. Mereka berharap polisi bisa mengusut kasus ini.

Apalagi menurut keluarga korban saat dilakukan pemeriksaan pihak rumah sakit di tubuh bocah perempuan berusia 12 tahun tersebut didapati luka lebam. Hal ini yang kemudian memunculkan dugaan penganiayaan.

Baca juga: Siswi SD di Grobogan Tewas, Diduga Korban Penganiayaan

Korban bernama Sherly Margareta merupakan putri pertama pasangan Pujiyanto dan Sri Martini. Bocah perempuan ini meninggal dunia setelah beberapa hari merasakan sakit disekujur tubuhnya, akibat adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan kawan – kawannya.

Menurut Pujiyanto, kejadian sebelum putri pertamanya meninggal berawal ketika Sherly mulai merasakan sakit di sekujur tubuhnya pada Minggu (19/12/2021).

“Jadi anak saya Sherly mulai merasakan sakit di sekujur tubuhnya sehari setelah menerima raport, tepatnya Minggu (19/12). Hanya saja pada hari itu dia masih sempat menghadiri ulang tahunnya temannya di Sumber Jatipohon, Kecamatan Grobogan,” jelas Pujiyanto, ayah dari Sherly kepada wartawan.

Baca juga: Suami Tersangka Korupsi, Istri Bupati Banjarnegara Tolak Jadi Saksi

Sepulang dari acara ulang tahun temannya itu, lanjut Pujiyanto, anaknya mengeluh merasakan sakit di sekujur tubuh. Khawatir dengan kondisi anaknya, Sherly langsung diperiksakan ke bidan setempat.

Namun, kondisi Sherly tak kunjung membaik setelah berobat di bidan desa. Karena kondisinya yang mengkhawatirkan akhirnya oleh pihak keluarga, korban pada Rabu (22/12/2021) dibawa kerumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya