Solopos.com, KLATEN — Polres Klaten mengusut keberadaan Khilafatul Muslimin di wilayah Klaten. Polres menaikkan status penanganan dari penyelidikan ke penyidikan.
Polres lantas melakukan penggeledahan ke sejumlah lokasi yang merupakan kantor Khilafatul Muslimin serta rumah pengurus.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
“Betul naik ke penyidikan. Makanya hari ini kami melakukan penggeledahan,” kata Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, berdasarkan rilis yang diterima Solopos.com, Kamis (9/6/2022) malam.
Kapolres menjelaskan penyidik melakukan penggeledahan di enam lokasi berbeda, yakni empat kantor Khilafatul Muslimin dan dua rumah pengurus.
“Ada empat kantor yang digeledah, yakni di Kecamatan Karangdowo, Juwiring, Ceper, dan kantor [Khilafatul Muslimin] wilayah Jawa Tengah di Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara,” kata Kapolres.
Baca Juga: Polisi Geledah Sekretariat Khilafatul Muslimin di Klaten, Hasilnya?
Dari penggeledahan itu, penyidik Polres Klaten menyita sejumlah barang bukti, yakni video konvoi, buku-buku, selebaran, serta komputer. Seluruh barang bukti dibawa ke Mapolres Klaten. Papan nama Khilafatul Muslimin yang terpasang juga dicopot.
Selain penggeledahan di enam lokasi, personel Polres Klaten memeriksa empat orang yang merupakan pengurus Khilafatul Muslimin.
“Ada empat orang yang diperiksa yakni para pengurus. Ini masih dalam pemeriksaan dan nanti setelah selesai kami gelar perkara untuk tahap selanjutnya,” jelas dia.
Baca Juga: Ada di Klaten, Ini Lokasi Persis Pusat Khilafatul Muslimin
Sekretaris Badan Kesbangpol Klaten, Dodhy Hermanu, menjelaskan Khilafatul Muslimin diperkirakan sudah ada di Klaten sejak lama. Badan Kesbangpol Jawa Tengah (Jateng) bersama Kebangpol Klaten sudah menemui sejumlah pengurus di Klaten sejak ada konvoi di Jakarta beberapa waktu lalu.
Klaten disebut-sebut menjadi basis Khilafatul Muslimin wilayah Jateng-DIY. Terkait jumlah anggota Khilafatul Muslimin di Klaten, Dodhy menjelaskan tak banyak.
“Anggotanya sedikit. Paling sekitar 50 orang,” kata Dodhy saat dikonfirmasi Solopos.com, Kamis.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
