SOLOPOS.COM - Petugas melakukan pemeriksaan kepada calon pendonor darah di PMI Boyolali, Jumat (29/1). (Solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- PMI Boyolali terus merekrut calon pendonor plasma darah konvalesen dari penyintas Covid-19. Penyaringan atau proses screening diperlukan untuk memastikan pendonor sesuai dengan kriteria yang ada.

Kepala Unit Donor Darah PMI Boyolali, dr. Agung Budi Jatmiko mengatakan perekrutan pendonor plasma darah konvalesen sudah dilakukan sebelumnya. Namun lebih dioptimalkan sejak dua pekan lalu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dia mengatakan pengambilan plasma darah konvalesen hanya bisa dilakukan di unit donor darah tertentu yang telah memenuhi syarat. Salah satunya dari sisi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

Baca juga: Boyolali Hujan Abu, PMI dan BPBD Bagikan Masker

Di Jawa Tengah yang sudah memenuhi kriteria tersebut, lanjutnya, yakni PMI Solo, PMI Semarang, dan PMI Banyumas. Kemudian unit donor darah yang lainnya, berperan dalam penyediaan pendonor plasma darah konvalesen, melalui perekrutan dan screening awal.

Di Boyolali, PMI sudah melakukan screening awal kepada penyintas yang terdata. "Untuk data, kami sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, ada sekitar 3.000 penyitas Covid-19. Kemudian kami kerucutkan yang sesuai kriteria. Kami kerucutkan dapat sekitar 751 penyintas Covid-19 di Boyolali. Dari data itu yang tercantum nomor HP hanya 48 orang. Untuk menyiasati kami aktif melalui puskesmas atau bidan desa," kata dia kepada wartawan, Jumat (29/1).

Kriteria untuk pendonor plasma darah itu di antaranya usia antara 17-59 tahun. Jenis kelamin yang diprioritaskan laki-laki serta kondisi kesehatan dan keberadaan anti bodi.

"Kami melakukan screening awal. Mulai cek kesehatan, golongan darah, tekanan darah, melihat ada tidaknya penyakit penyerta. Kemudian cek Imunoglobulin G, apakah masih reaktif atau tidak. Kalau masih reaktif dan sesuai kriteria lainnya kami kirim ke PMI Solo untuk dicek lebih lanjut," lanjut dia.

Baca juga: Warga NU Klaten Wajib Dukung Vaksinasi Covid-19

Alternatif Pengobatan

Pada proses perekrutan calon pendonor tersebut, juga Tidak mudah. Karena belum tentu setiap penyintas memiliki kondisi yang sesuai dengan kriteria pendonor plasma darah konvalesen. Dia mengatakan dari 10 penyintas, biasanya hanya dua atau tiga orang saja yang bisa dikirim ke PMI Solo.

"Jadi, setiap pekan rata-rata dua orang yang kami kirim ke Solo. Itu pun masih dicek lagi di sana," kata dia. Dia menyebutkan sejauh ini sudah mengirimkan sekitar 10 penyintas ke PMI Solo.

Baca juga: Ada 42 Hoaks Vaksin Covid-19 Selama 2021, Bisa Diputus dengan Protokol Cek dan Ricek

Sebelumnya Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S. Survivalina mengatakan plasma darah konvalesen saat ini menjadi salah satu alternatif pengobatan untuk Covid-19. Selain itu bisa juga untuk pencegahan agar pasien yang kondisinya belum parah tidak semakin parah. Plasma darah disebut bisa menjadi salah satu terapi penunjang, di samping terapi yang lain. Sedangkan untuk mendapatkan plasma darah konvalen, berlu adanya donor dari warga yang sudah pernah terinfeksi Covid-19.

"Ini hanya bisa didapatkan dari donor yang sudah pernah terinfeksi Covid-19. Jadi warga yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 ini saatnya untuk beramal kepada masyarakat melalui plasma darah konvalensen," kata dia belum lama ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya