SOLOPOS.COM - Peserta berfoto bersama seusai mengikuti Seminar Nasional dan Rapat Kerja bidang PPKn di Gedung A FKIP UNS Solo, Jumat (28/2/2020). (Istimewa/ppkn.org)

Solopos.com, SOLO -- Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Progresif diyakini sebagai arah baru PKn yang berkontribusi membangun masa depan berkelanjutan di Indonesia. Model ini mendorong siswa tak hanya menguasai teori sebagai warga negara yang baik tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

PKn Progresif merupakan program pendidikan yang membahas tentang masalah kebangsaan, demokrasi, dan civil society (masyarakat madani) yang dalam implementasinya menerapkan prinsip-prinsip pendidikan dan kemanusiaan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mengenal Sosok Sudarmadji, "Bapak Operasi Zebra"

"PKn progresif mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik yang menguasai pengetahuan yang berasal dari konsep dan teori multidisiplin, mempraktikan nilai-nilai, dan menerapkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk berpartisipasi," kata dosen Program Studi Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Rusnaini, sebagaimana dikutip dari ppkn.org, Jumat (28/2/2020).

Arab Saudi Terancam Kehilangan Triliunan Rupiah Dari Umrah

Ia menjelaskan program PKn yang efektif penting dalam memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan karakternya. PKn progresif tidak hanya pada kurikulum saja tetapi juga harus menumbuhkan suatu perubahan sosial yang meningkat, meluas, dan berkelanjutan selama periode waktu tertentu baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Isu Korupsi Di Balik Politik Dinasti

"Untuk menuju arah baru PKn di Indonesia, dapat diwujudkan melalui service learning yakni mengintegrasikan pengajaran di kelas dengan pekerjaan dalam masyarakat seperti di salah satu pesantren yang memberikan pelajaran membaca Al-Qur'an ke masyarakat," terang Rusnaini.

Ketua Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Triyanto, mengatakan pengajaran PPKn bukan hanya berfokus pada materi saja melainkan juga implementasi di masyarakat. Hal ini membutuhkan kerja sama yang baik antara guru PPKn dan siswa.

2 Tahun, Ruang Terbuka Hijau Solo Susut 57 Hektare

"Penting bagi guru PPKn menyiapkan siswa untuk menghadapi dan berpikir ke masa depan," ujar dia.

Seminar nasional bertajuk PKN Progresif sebagai Bentuk Arah Baru untuk Masa Depan yang Berkelanjutan di Gedung A FKIP UNS Solo itu diinisiasi oleh 65 guru pengurus MGMP PPKn SMA Provinsi Jateng. Seminar itu merupakan hasil kerja sama antara Prodi PPKn FKIP UNS Solo dengan AP3KnI dan MGMP PPKn Provinsi Jateng untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi guru-guru PPKn di Jateng.

Seminar Tuyul: Kisah Tuyul Dari Omongan Masyarakat Hingga Bisa Disuap

“Terjalinnya MoU [memorandum of understanding] antara AP3KnI dan MGMP PPKn tidak sekadar tanda tangan kontrak tetapi juga diwujudkan dengan salah satunya menggelar seminar yang dilaksanakan hari ini,” ujar Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKIP UNS Solo, Dewi Kusuma Wardani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya