SOLOPOS.COM - Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati menunjukkan bukti SK DPP PDIP tentang rehabilitasi keanggotaannya kepada wartawan saat jumpa pers di ruang kerjanya, Kamis (23/1/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati akhirnya sah kembali menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Dia sudah mengantongi Surat Keputusan (SK) No. 30/KTPS/DPP/XII/2019 tertanggal 28 Desember 2019 tentang Rehabilitasi Keanggotaan dari DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

SK tersebut menjadi modal awal yang mendongkrak optimisme putri mantan Bupati Untung Wiyono itu untuk mendapatkan rekomendasi PDIP sebagai calon bupati (cabup) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Yuni, sapaan akrab Bupati, menerima surat yang ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto itu secara langsung di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Surat itu diserahkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPP PDIP Bambang Wuryanto yang juga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng). Kedatangan Yuni ke DPP didampingi struktural DPC PDIP Sragen, yakni Ketua Untung Wibowo Sukowati, Sekretaris Suparno, dan Bendahara Sugiyamto.

Megawati Sindir Calon Main Belakang, Rudy: Aku Lewat Pintu Depan!

“Sesuai perintah DPP, saya sengaja mengumumkan SK tentang rehabilitasi nama saya sebagai kader PDIP kembali. Dengan SK ini saya sudah sah dan resmi sebagai kader PDIP. Jadi nanti dalam pilkada tidak ada lagi yang bertanya-tanya tentang status keanggotaan saya di PDIP,” ujar Yuni kepada wartawan di ruang kerja Bupati Sragen, Kamis (23/1/2020) siang.

Yuni tidak ingin status keanggotaannya di PDIP jadi sasaran tembak lawan politik menjelang Pilkada 2020 bila SK itu tidak diumumkan secara terbuka. Dalam kunjungan ke DPP, Yuni sempat berdiskusi dengan Bambang Wuryanto terkait target pilkada di Jateng dan Indonesia.

Yuni menduga ada puluhan usulan rehabilitasi tetapi tidak semuanya dikabulkan. Rehabilitasi nama sebagai kader PDIP sangat berarti bagi Yuni. Dokumen SK itu pun disimpannya sebagai jejak perjalanan politiknya.

Terkait rekomendasi, Yuni masih menunggu rapat DPP yang digelar pekan ini atau pekan depan. Yang jelas belum ada daerah yang menerima rekomendasi PDIP.

Maju Pilkada Sukoharjo 2020, Pengacara Henry Indraguna Siapkan Rp100 Miliar

“Saya diminta bersabar menunggu rekomendasi itu. Angka target pun belum disebut. PDIP sekarang partai yang modern dan mengambil keputusan berdasarkan data bukan suka atau tidak suka. Data itu penting sehingga ada tim yang diterjunkan di setiap daerah untuk survei,” katanya.

Dia mengatakan survei internal itu sudah disampaikan ke DPC, seperti elektabilitas, popularitas, dan tokoh-tokoh di Sragen. Yuni menghendaki rekomendasi turun lebih cepat agar ada kepastian dalam bergerak dan tentunya lebih bersemangat dalam bertindak.

Yuni tidak memungkiri PDIP memiliki pertimbangan lain. Yuni optimistis mendapat rekomendasi PDIP karena sudah diterima seutuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya